Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kronologi Penahanan Tiga Wartawan Indonesia oleh PDM

Kompas.com - 11/05/2012, 20:53 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

Sekitar pukul 21.40: rombongan tiba markas polisi Port Dickson. Tiga wartawan dan dua mahasiswa dimintai keterangan ulang oleh anggota polisi setempat, dicek paspornya.

Di sela-sela itu, polisi menanyakan apakah para wartawan sudah makan. Karena memang belum makan, mereka dibelikan nasi goreng dan air kemasan. Setelah menyantap makanan, pemeriksaan dilanjutkan. Kali ini, dilakukan pemberkasan atau dokumentasi keterangan. Setiap orang dibawa ke ruang penyidikan secara terpisah. Masing-masing yang diperiksa kemudian diminta tanda tangan di kertas berkas tersebut. Keterangan tentang kronologi peristiwa kedatangan di lokasi penembakan tiga TKI di Linggi.

Sekitar pukul 23.00: Atase Kepolisian KBRI Komisaris Besar Benny Iskandar dan Heru (Bagian Perlindungan) dari KBRI tiba di Port Dickson. Tiga wartawan dan mahasiswa dikumpulkan di ruang pertemuan kantor polisi Port Dickson untuk mengikuti pengarahan. Pertemuan dipimpin Ketua Jabatan Siasat Jenayat Negeri Sembilan ICP Hamdan bin Majid. Hadir juga sejumlah pejabat polisi setempat.

Hamdan bin Majid menjelaskan, tidak ada penangkapan atau penahanan atas tiga wartawan dan dua mahasiswa Indonesia. Kelima orang itu hanya diperiksa untuk didokumentasi sesuai prosedur resmi kepolisian. Dia juga menerangkan, tindakan tiga wartawan memasuki pekarangan rumah orang tanpa izin melanggar hukum pidana Malaysia.

Pelanggaran diancam penjara tiga tahun atau denda 5.000 ringgit. Namun, polisi tidak menerapkan pasal itu karena ketiga wartawan itu memiliki identitas yang jelas. Hamdan menyatakan, setelah pemberkasan selesai, tiga wartawan dan dua mahasiswa diperbolehkan pulang bersama perwakilan KBRI. Benny Iskandar mengungkapkan penghargaan atas kerja sama Polis Diraja Malaysia dan meminta maaf atas peristiwa yang terjadi.

Para wartawan menjelaskan, mereka datang ke Linggi, Port Dickson, untuk melihat langsung lokasi penembakan tiga TKI. Mereka hendak menyapa orang di dalam rumah untuk bertanya di mana persisnya lokasi penembakan. Itu dilakukan dengan memberikan salam dan mengetuk pintu. Tidak ada maksud untuk melanggar perundangan Malaysia.

Sekitar pukul 00.30: setelah semua pemberkasan selesai, tiga wartawan dan dua mahasiswa meninggalkan kantor polisi Port Dickson dengan diiringi Benny Iskandar dan Heru.

Sekitar pukul 02.00: rombongan tiba di KBRI dan disambut secara resmi oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Mulya Wirana berserta jajaran atasenya.

Mulya Wirana mengungkapkan kegembiraannya karena tiga wartawan dan dua mahasiswa sudah dilepaskan. Dia mengungkapkan, sejak menerima kabar peristiwa pemeriksaan para wartawan oleh Polis Diraja Malaysia, KBRI berusaha untuk melepaskan mereka secepatnya. Akhirnya, setelah melalui berbagai langkah, upaya itu berhasil.

Sekitar pukul 03.00: tiga wartawan kembali ke hotel. Dua mahasiswa pulang ke rumah.

Sekitar pukul 12.50: bersama delegasi dari Indonesia naik pesawat Garuda menuju Jakarta

Sekitar pukul 13.45 (WIB): tiba di Bandara Soekarno-Hatta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com