Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa, bak Ikan Mati di Gendongan Kera

Kompas.com - 05/05/2012, 13:57 WIB
Nina Susilo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Desa semestinya dilihat sebagai negara kecil yang memiliki penduduk dan organisasi pemerintahan yang kuat. Desa jangan dilihat sebagai kepanjangan tangan pemerintah.

Hal ini disampaikan Sutoro Eko Yunanto, peneliti Institute for Research and Empowerment (IRE), dalam diskusi terbatas "Menyambut Rancangan Undang-Undang tentang Desa" di kantor Kompas di Yogyakarta, Sabtu (5/5/2012).

Selain Sutoro, hadir sebagai panelis Otto Syamsuddin Iskak, dosen Universitas Syahkuala Banda Aceh; mantan Bupati Bantul, Idham Samawi; anggota Pansus RUU Desa DPR, Mestariyani Habie; dan Rooy John Salamony dari Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Dalam Negeri; serta Guru Besar IPDN Prof Sadu Wasistomo IPDN, dan Robert MZ Lawang, dosen Universitas Indonesia.

Hadir pula Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dan Kepala Desa Terong, Dlingo, Bantul, Sudirman Alfian.

Sutoro mencontohkan, desa mempunyai kontribusi kepada masyarakatnya dan negara. Banyak desa secara mandiri menyediakan air bersih, mengembangkan ketahanan pangan, dan mengembangkan hutan rakyat secara mandiri. Sebaliknya, pemerintah melihat desa dengan sebelah mata. Dalam membangun desa, negara juga hanya melihat desa sebagai obyek yang dibanjiri proyek.

Namun, proyek hanya melemahkan organisasi masyarakat desa meskipun sekilas terlihat bermanfaat. Memperbaiki jalan desa yang rusak misalnya, cepat, dengan proyek, tetapi tidak menyerap kebutuhan desa sesungguhnya.

Akibatnya, kata Sutoro, mengutip pernyataan salah satu bupati di Papua, bantuan pemerintah kepada desa seperti metafora ikan terdampar yang mati di dalam gendongan kera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com