Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelesaian Papua Perlu Komitmen Pemerintah

Kompas.com - 19/04/2012, 23:32 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Untuk menyelesaikan konflik di Papua, diperlukan kemauan dan komitmen pemerintah pusat di Jakarta. Tanpa niat baik pemerintah, konflik yang berlangsung puluhan tahun itu hanya akan terus menjadi komoditas politik dan ekonomi.

"Sulusi untuk Papua memerlukan komitmen pemerintah untuk berpikir lebih luas demi kepentingan masyarakat Indonesia dan rakyat Papua," kata Sekretaris Jenderal Presidium Dewan Papua (PDP), Thaha Alhamid, Kamis (19/4/2012) di Jakarta.

Thaha mengungkapkan, banyak program yang sudah dicoba untuk menyelesaikan konflik di Papua, namun selalu kandas. Sebut saja, antara lain, Otonomi Khusus, Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B), dan rencana dialog.

Semua program itu tak berhasil karena pemerintah pusat di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak punya kemauan untuk sungguh-sungguh menuntaskan masalah Papua dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beberapa program itu justru terjebak pada tarik-menarik kepentingan politik dan ekonomi.

"Rakyat Papua semakin kehilangan kepercayaan pada pemerintah sekarang ini," katanya.

Meski demikian, Thaha tetap yakin bahwa dialog secara damai merupakan sarana untuk menemukan jalan keluar konflik Papua. Namun, itu membutuhkan komitmen pemerintah untuk berpikir lebih luas demi kepentingan masyarakat Indonesia dan rakyat Papua.

Pendekatan militer harus diganti dengan pendekatan kemanusiaan. Militer harus ikhlas untuk menarik diri dan mendorong pemecahan lewat jalan damai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com