Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Belum Jadwalkan Pemeriksaan Angelina

Kompas.com - 16/04/2012, 19:53 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini belum menjadwalkan pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi wisma atlet SEA Games dengan tersangka Angelina Sondakh. Sejak ditetapkan sebagai tersangka 3 Februari 2012 lalu, Angelina alias Angie belum juga diperiksa. Demikian juga dengan saksi-saksi terkait perkara Angelina itu.

Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan, pemeriksaan Angelina sebagai tersangka ataupun pemeriksaan saksi untuk Angelina, hanya tinggal menunggu waktu. "Baru Miranda. Soal siapa yang duluan diperiksa, hanya soal waktu dan soal teknis," kata Johan di Jakarta, Senin (16/4/2012).

KPK baru memulai pemeriksaan perkara dugaan suap cek perjalanan dengan tersangka Miranda S Goeltom, Selasa (17/4/2012) besok. Rencananya, besok KPK memeriksa saksi-saksi untuk Miranda, yakni mantan Direktur Operasional PT Wahana Esa Sejati, Arie Malangjudo dan dua anggota DPR 1999-2004, yaitu Hamka Yandhu (Partai Golkar), dan Dudhie Makmun Murod (PDI Perjuangan). Adapun Miranda ditetapkan sebagai tersangka sejak 26 Januari 2012 lalu. Baik Angelina maupun Miranda belum ditahan KPK, apalagi diperiksa.

Berlarut-larutnya pemeriksaan kedua tersangka itu mengundang kritik masyarakat. Anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, meminta KPK segera melakukan pemeriksaan terkait perkara Angie dan Miranda. Jika tidak, menurut Emerson, hal itu dapat menimbulkan anggapan buruk masyarakat terhadap KPK. Lembaga yang dipimpin Abraham Samad itu dapat dianggap diskriminatif. "Setiap seseorang menjadi tersangka, harusnya jangan ditunda-tunda proses pemeriksaannya, ini bisa jadi kredit poin negatif bagi KPK," kata Emerson saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/4/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com