Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Sakit, Sidang Ditunda

Kompas.com - 04/01/2012, 12:05 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persidangan kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Rabu (3/1/2012) terpaksa ditunda hingga pekan depan karena terdakwa kasus itu, Muhammad Nazaruddin, mendadak sakit. Sidang kali ini mengagendakan pemeriksaan Mindo Rosalina Manulang dan Mohamad El Idris sebagai saksi bagi Nazaruddin.

"Untuk memberi kesempatan memulihkan kesehatan tersangka, sidang ditunda hingga Rabu 11 Januari, jam 09.00," kata Ketua Majelis Hakim Dharwati Ningsih di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, majelis hakim menghentikan sidang sementara karena Nazaruddin muntah-muntah di tengah persidangan. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu kemudian diperiksa oleh dokter Komisi Pemberantasan Korupsi. Dokter KPK, Johanes Hutabarat yang dihadirkan ke persidangan, menyampaikan ke majelis hakim bahwa Nazaruddin butuh istirahat selama dua sampai tiga hari.

"Kalau diperiksa, tentunya dapat presure (tekanan) yang lain, dari kondisinya yang kurang tidur, dapat memperburuk keadaan," kata dr. Johanes.

Namun, tambah Johanes, Nazaruddin tidak perlu dirawat inap. "Berdasarkan pemeriksaan hari ini, keadaan pasien sakit sedang, tekanan darah 110/80, detak jantung 100 detak per menit, riawayat sakit maag, tadi malam kurang tidur, presure (tekanan) bagi pasien, lalu muntah-muntah," katanya.

Kuasa hukum Nazaruddin, Hotman Paris mengungkapkan bahwa kliennya memang memiliki riwayat sakit maag. "Maag-nya kambuh, dia kan dari dulu sakit maag, muntahnya banyak di toilet. Mungkin karena saksinya nangis, dia stres," kata Hotman.

Nazaruddin muntah-muntah menyusul tangisan Mindo Rosalina Manulang. Entah apa penyebabnya, Rosa tiba-tiba menundukkan kepala dan menangis sesaat setelah duduk di kursi persidangan. Dalam kasus ini, Nazaruddin selaku anggota DPR diduga menerima suap berupa cek senilai Rp 4,6 miliar terkait pemenangan PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek wisma atlet. Cek diberikan oleh Mindo Rosalina Manulang dan Mohamad El Idris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com