Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Komnas HAM Investigasi Insiden Bima

Kompas.com - 26/12/2011, 15:37 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melakukan investigasi terkait insiden penembakan di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tim investigasi tersebut rencananya akan berangkat Selasa (27/12/2011) besok.

"Sekarang kita tengah melakukan koordinasi. Tapi, kita pastikan tim yang akan dipimpin Pak Ridha Saleh ini akan berangkat besok pagi," ujar Ketua Komnas HAM, Ifdal Kasim, pada jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (26/12/2011).

Ifdal mengatakan, tim investigasi di lapangan nantinya akan memastikan kronologis insiden penembakan yang memakan tiga korban jiwa dari pengunjuk rasa Front Rakyat Anti Tambang (FRAT). Penembakan yang diduga kuat dilakukan anggota Brimob itu, kata Ifdal, memang terkesan menyalahi prosedur tetap (protap) kepolisian.

"Menurut keterangan pihak kepolisian, yang mereka lakukan itu sudah terukur. Tapi, bagaimana terukurnya, itu yang akan coba kita lihat di lapangan. Dan, kita tidak hanya minta keterangan pihak Polda dan Polsek saja, tapi juga dari masyarakat dan saksi-saksi yang menyaksikan peristiwa ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Ifdal mengungkapkan, dilihat dari rekaman video yang beredar, Komnas HAM menduga proses penembakan yang dilakukan dengan menggunakan peluru karet dan tajam itu menyalahi protap kepolisian. Pasalnya, arah tembakan aparat kepolisian lurus dan horizontal mengarah ke pengunjuk rasa.

"Tapi, lebih pastinya nanti kita tunggu hasil investigasi terlebih dahulu untuk gambaran lebih pasti. Kita juga nanti akan pastikan jumlah korban, dan mereka yang kini sedang ditahan, dan dijadikan tersangka itu terkena pasal apa saja," kata Ifdal.

Seperti diberitakan, bentrok di Bima berawal dari upaya aparat keamanan membubarkan aksi unjuk rasa warga yang memblokade ruas jalan menuju Pelabuhan Sape, Bima, Sabtu (24/12/2011) lalu. Akibatnya, terjadi bentrokan yang menyebabkan tiga orang tewas serta lainnya luka-luka.

Adapun korban tewas adalah Arief Rahman (19), Arifudin Arrahman, dan Syaiful (17). Mereka tewas setelah diterjang peluru yang diyakini berasal dari pihak aparat keamanan terdiri dari 250 personel Polres Kota Bima, 60 personel gabungan intel dan Bareskrim, serta 60 personel Brimob Polda NTB. Saat unjuk rasa berlangsung, ketiga korban bersama puluhan pengunjuk rasa lainnya menutup jalur lalu lintas ke Pelabuhan Sape sejak 20 Desember 2011 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

    Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

    Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

    Nasional
    Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

    Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

    Nasional
    Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

    Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

    Nasional
    DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

    DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

    Nasional
    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    Nasional
    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com