Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Perpanjangan Hanya untuk Politisasi Century

Kompas.com - 16/12/2011, 11:33 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi yang menginginkan agar masa kerja Tim Pengawas (Timwas) kasus Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat diperpanjang dinilai ingin terus memolitisasi kasus Bank Century. Hal itu dikatakan Ketua Bidang Hukum DPP Partai Demokrat Benny K Harman, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/12/2011).

Pernyataannya menanggapi agenda laporan hasil kerja Timwas Century dalam rapat paripurna di DPR, hari ini. Agenda lainnya, akan diambik keputusan apakah masa kerja tim akan diperpanjang atau tidak. Timwas Century sendiri berakhir masa tugasnya pada Desember 2011.

Benny mengatakan, Fraksi Partai Demokrat akan menolak perpanjangan masa kerja Timwas. Pasalnya, kata dia, tugas Timwas untuk mengawasi rekomendasi Panitia Khusus Bank Century sudah selesai. Salah satu tugas yakni mengawasi proses hukum di lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Setelah dilakukan pengawasan sekian tahun, ternyata KPK sampai saat ini tidak menemukan bukti hukum minimum untuk memproses kasus ini lebih lanjut. Oleh sebab itu, saya minta hentikan (Timwas), tak perlu lagi dilanjutkan," kata Benny.

Ia mengungkapkan, pembentukan Timwas bukan untuk mengintervensi lembaga penegak hukum. Apalagi, kata dia, memaksa KPK menetapkan tersangka tokoh-tokoh tertentu terkait kasus Century.

"Fraksi-fraksi yang saat ini ingin tetap pertahankan Timwas jelas sekali ingin tetap memanfaatkan kasus Century sebagai instrumen politik dan hendak menjadikan politik sebagai panglima. Kita sudah masuk fase lembaga penegak hukum yang dapat memutuskan apakah terjadi korupsi atau tidak, bukan lembaga politik," ujar Benny.

Menurutnya, salah satu instrumen yang dinilainya dimanfaatkan untuk dipolitisasi adalah hasil audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan mengenai aliran dana Bank Century. Hasil audit itu baru akan diserahkan BPK ke DPR pada 23 Desember 2011 .

"Mereka mau membangun prasangka publik seolah-olah ada masalah dengan Bank Century," kata Ketua Komisi III itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

    Nasional
    Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

    Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

    Nasional
    UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

    UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

    Nasional
    Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

    Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

    Nasional
    Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

    Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

    Nasional
    Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

    Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

    Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

    Nasional
    Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

    Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

    Nasional
    UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

    UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

    Nasional
    Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

    Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

    Nasional
    Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

    Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

    Nasional
    Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

    Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

    Nasional
    UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

    UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

    Nasional
    Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

    Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

    Nasional
    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com