Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Terakhir Aliya

Kompas.com - 24/11/2011, 15:13 WIB
Icha Rastika

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com — Siti Rubi Aliya Rajasa, putri Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, menarikan tari "pagar pengantin" dalam prosesi akad nikahnya dengan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas (putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) di Istana Cipanas, Cianjur, Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11/2011).

Tari "pagar pengantin" tersebut menjadi tarian terakhir Aliya. Menurut adat Palembang, Sumatera Selatan, seorang wanita tidak boleh lagi menari di hadapan publik setelah menikah.

"Kalau sudah menikah, sudah enggak boleh menari di depan umum. Jadi itu tarian terakhir," ungkap pelatih tari Aliya, Reini Sukainah.

Menurut Reini, tarian itu bermakna sebagai perpisahan Aliya dengan keluarga dan kawan-kawannya setelah dia dipinang. Aliya mempelajarinya dalam waktu singkat. Hanya dengan lima kali berlatih, ia mampu menarikan "pagar pengantin".

"Aliya memang sudah bisa menari. Waktu kakaknya yang pertama (menikah), dia ikut menari. Tidak ada kesulitan untuk Aliya," tutur Reini.

Usai ijab kabul, Ibas dan Aliya bersanding di pelaminan didampingi kedua orangtua mereka. Kemudian Aliya menarikan "pagar pengantin" dengan terlebih dahulu dipasangkan tanggai (hiasan jari berbentuk seperti perahu emas) di sepuluh jarinya.

Saat menari, Aliya diiringi delapan saudara sepupunya yang juga menarikan tarian yang sama. "Saudara sepupunya kami latih dari nol selama tiga bulan, seminggu dua kali," kata Reini.

Reini mengaku sudah dekat dengan keluarga Hatta Rajasa sejak kakak Aliya menikah. Saat itu, Reini yang menekuni tari menari selama hampir 30 tahun tersebut juga melatih kakak Aliya.

Acara akad nikah Ibas-Aliya berlangsung mengikuti adat Palembang, tempat keluarga Hatta Rajasa berasal. Resepsi pernikahan akan berlangsung di Jakarta Convention Center pada Sabtu (26/11/2011) dengan adat Jawa, daerah asal keluarga Ibas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

    Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

    Nasional
    Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

    Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

    Nasional
    PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

    PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

    Nasional
    Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

    Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

    Nasional
    Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

    Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

    Nasional
    Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

    Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

    Nasional
    Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

    Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

    Nasional
    Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

    Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

    [POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

    Nasional
    Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

    Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

    Nasional
    Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

    Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

    Nasional
    Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

    Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

    Nasional
    Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

    Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

    Nasional
    PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

    PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

    Nasional
    KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

    KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com