Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Akan Pertanyakan Dana Freeport ke Polri

Kompas.com - 28/10/2011, 16:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat akan memanggil Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo untuk mempertanyakan dana yang diterima Polri dari PT Freeport di Papua. Rencananya, pemanggilan akan dilakukan setelah masa reses.

Hal itu dikatakan Ketua Komisi III Benny K Harman di Komplek DPR, Jumat (28/10/2011), ketika dimintai tanggapan pembenaran Kapolri mengenai dana dari PT Freeport. Benny menjelaskan, pihaknya akan mempertanyakan berapa dana yang diterima, sejak kapan, untuk kepentingan apa, serta apakah dana itu diterima secara institusi atau personal.

"Kalau institusional, berarti kan ada dalam pembukuan. Kalau personal, tentu gratifikasi. Itu yang harus dijelaskan. Kepolisian harus mempertanggungjawabkan itu," kata politisi Partai Demokrat itu.

Dikatakan Benny, pihaknya pernah menanyakan kepada pihak Freeport mengenai pemberian dana kepada aparat keamanan ketika meninjau ke Papua. Jawaban yang diterima, kata Benny, uang itu untuk lauk pauk anggota yang berjaga.

"Dulu ada penjelasan dari managemen (PT Freeport) bahwa tidak ada lagi pasukan pengamanan dari Kepolisian. Hanya pengamanan biasa saja. Kecuali kalau ada masalah," kata Benny.

Seperti diberitakan, meski membenarkan, Kapolri tak menjelaskan berapa jumlah dana yang diberikan PT Freeport. Uang dari PT Freeport, kata Kapolri, diterima sebagai uang saku tambahan karena situasi yang sulit di wilayah konflik.

Dana itu, kata Kapolri, sama seperti dana operasi lainnya sehingga dapat diaudit jika diperlukan. Meski menerima dana dari luar, menurut Kapolri, independensi kepolisian akan tetap terjaga dalam menjalankan tugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

    Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

    Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

    Nasional
    Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

    Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

    Nasional
    Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

    Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

    Nasional
    DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

    DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

    Nasional
    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    Nasional
    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Nasional
    Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

    Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com