JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi antiteror masih menyelidiki keterkaitan peristiwa ledakan bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah dengan temuan dan ledakan bom di Ambon Senin kemarin dan pekan lalu. Dalam sepekan terakhir, setidaknya, ada empat temuan bom di Ambon. Dua bom meledak. Terakhir, Senin malam, ditemukan bom yang belum meledak di Ambon.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jakarta Selasa (27/9/2011). "Kejadian di Solo beruntun dengan temuan bom di Ambon," kata Anton.
Polisi antiteror, menurut Anton, masih mendalami peristiwa di Ambon tersebut. Ia juga belum dapat memastikan apakah jenis bom bunuh diri di Solo sama dengan empat bom yang ditemukan atau meledak di Ambon.
"Apa ada kaitan belum ditemukan. Namun, kita dalami," kata Anton.
Menurut Anton, dalam sepekan ini, ada empat kali temuan bom di Ambon. "Terakhir, semalam ditemukan. Tetapi, tidak meledak," katanya.
Sebelumnya, Anton menjelaskan sebuah bom aktif ditemukan di depan gereja Maranata, Ambon, Senin pagi (26/9/2011). Bom rakitan itu berhasil dijinakkan dan dievakuasi oleh tim gegana.
Namun, dua bom berhasil meledak di Ambon akhir pekan lalu. Bom pertama meledak Kamis pekan lalu, di daerah Karangpanjang, Ambon. Lalu, Sabtu pekan lalu, sebuah bom juga meledak di terminal Mardika Ambon. Dalam peristiwa dua ledakan bom di Karangpanjang dan terminal Mardika itu, tidak ada korban tewas.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.