Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Bersedia Sumpah Pocong

Kompas.com - 13/09/2011, 13:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games, bersikukuh bahwa apa yang disampaikannya di hadapan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi benar adanya. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu bahkan bersedia melakukan sumpah pocong.

"Klien kami (Nazaruddin) bersedia melakukan sumpah secara hukum agama dengan mengatasnamakan Tuhan yang secara adat dikenal dengan istilah rumah pocong," ungkap kuasa hukum Nazaruddin, OC Kaligis, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (13/9/2011).

Sebelumnya, Nazaruddin mengungkapkan, Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah menerima pemberian 500.000 dollar AS dari seorang pengusaha. Pemberian tersebut berlangsung di kediaman Nazaruddin pada awal 2010.

Nazar bersikukuh, proses serah terima uang tersebut terekam dalam CCTV yang dipasang di rumahnya. Namun, ia tidak mampu menunjukkan bukti rekaman tersebut.

Terkait penuturan Nazaruddin itu, Ketua Komite Etik Abdullah Hehamahua mengatakan, Nazaruddin tidak melihat sendiri pemberian uang kepada Chandra. Dia hanya mendengar dari penuturan pengusaha bernama Andi yang mengaku telah memberikan uang ke Chandra.

Abdullah juga mengatakan tidak akan lagi memeriksa Nazaruddin selama Nazar tidak dapat menunjukkan bukti rekaman CCTV yang dimaksud. Sementara pihak Nazar merasa tidak perlu mengupayakan bukti rekaman CCTV itu.

Kaligis menyampaikan, seharusnya Komite Etik-lah yang berupaya mencari bukti rekaman CCTV tersebut, termasuk rekaman pertemuan-pertemuan lainnya antara Chandra dan Nazaruddin.

"Apabila Komite Etik benar-benar menjalankan tugasnya, maka seharusnya Komite Etik dapat bekerja mencari keberadaan CCTV," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Nasional
    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Nasional
    Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

    Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com