JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengungkapkan, kepolisian tengah melacak pengirim pesan singkat yang membuat semakin memanasnya pertikaian di Kota Ambon. Pasalnya, isi pesan itu dikirimkan kepada warga dan menggulirkan sebuah isu.
Dalam pesan itu, kata Anton, si pengirim memberitahukan kepada warga bahwa tukang ojek bernama Darfin Saimen terbunuh sehingga warga terprovokasi.
"Kami mengimbau warga Ambon dan di luar Ambon agar tidak memberikan informasi atau memprovokasi melalui SMS. Ini yang sedang dilacak oleh tim dari Mabes Polri. Siapa yang mengirim SMS dan membuat keonaran karena mengisukan yang salah," ujar Anton di Gedung Humas Polri, Jakarta, Senin (12/9/2011).
"SMS ini bisa menjadi titik rawan keributan. Ini provokator. Ya, seolah-olah ini dibunuh dan sebagainya, padahal tidak," katanya.
Sementara itu, informasi lainnya, kata Anton, dari kericuhan ini terdapat tiga korban tewas, 24 korban luka berat, dan 65 orang mengalami luka ringan. "Luka berat karena bentrok. Ada yang kena lempar batu, ada yang sekarang masih di rumah sakit. Dijaga oleh petugas keamanan," ujarnya.
Saat ini, kata Anton, situasi Kota Ambon masih waspada, tetapi tetap bisa dikendalikan oleh kepolisian setempat. Beberapa titik yang diamankan dalam kota, seperti Mangga Dua, Mardika, dan sekitar Tugu Trikora. Oleh karena itu, Anton berharap masyarakat bisa menahan diri dan tidak terpicu pesan-pesan hasutan.
"Kami harapkan yang kirim SMS dihentikan karena sudah terlacak dari kami (Polri). Jangan sampai membuat situasi yang sudah baik menjadi tidak baik," tutur Anton.
Bentrok warga di sejumlah titik di Kota Ambon dipicu meninggalnya Darfin Saimen (32), tukang ojek asal Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Sabtu (10/9/2011) pukul 21.45. Di Tugu Trikora, salah satu titik bentrokan, massa yang sebelumnya berkumpul dan saling serang sudah dipisahkan. Sejak pukul 17.30, lalu lintas berangsur normal meski pusat pertokoan tutup. Sekitar 100 warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengungsi ke masjid dan gereja terdekat. Warga yang terlibat bentrok membakar sebuah restoran cepat saji di Tanah Lapang Kecil (Talake), lima sepeda motor, dan merusak dua mobil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.