Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan Industri Senjata RI di LN

Kompas.com - 23/08/2011, 16:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, meminta para Atase Pertahanan (Athan) memperkenalkan industri persenjataan RI di luar negeri.

Panglima dalam pembuka Kursus Atase Pertahanan (Athan) RI Angkatan Ke-IX tahun 2011, di Aula Benny Moerdani Pusdiklat Intelstrat, Kodiklat TNI Cilendek Bogor, Selasa (23/8/2011), menegaskan, pada hakikatnya para perwira adalah businessman in uniform.

"Di satu sisi, para perwira harus mampu memberi pertimbangan tentang kebutuhan alutsista dan teknologi yang dibutuhkan TNI. Namun pada sisi lain harus mampu menyampaikan keunggulan produksi "Industri Teknologi Militer" dalam negeri," kata Agus.

Agus Suhartono menambahkan, Athan mengemban peran sebagai Diplomat untuk mendukung upaya-upaya di bidang pembangunan nasional bangsa Indonesia. Keberhasilan melaksanakan tugas tersebut, akan sangat didukung oleh kemampuan dan keterampilan menerjemahkan kepentingan, pemikiran-pemikiran maupun keinginan-keinginan pemerintah, bangsa dan negara.

Oleh karena itu, para perwira sebagai Diplomat, dituntut untuk memiliki kemampuan, pengetahuan serta wawasan yang luas, tidak hanya dalam bidang pertahanan, tetapi juga dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan kemampuan mengidentifikasi kepentingan negara setempat yang biasanya bermuara pada kebijaksanaan politik luar negeri. 

"Athan adalah unsur intelijen strategis, sebagai diplomat dan sebagai wakil dari Menhan serta Panglima TNI di negara akreditasi," Agus berkata lebih lanjut.

Panglima meminta para Athan memahami benar segala peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan Pertahanan Negara kita dan TNI. Memahami dan menguasai sejarah, filosofi, landasan, sistem, prosedur, mekanisme dan organisasi pertahanan maupun TNI.

Athan juga dituntut paham dan menguasai seluk beluk reformasi nasional, kebijakan dan renstra pertahanan, reformasi internal TNI, rencana strategi TNI, Minimum Essential Force TNI dan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI saat ini.   

Kursus Athan ini akan berlangsung mulai tanggal 23 Agustus - 5 Desember 2011, yang diikuti 46 orang, terdiri dari TNI AD 22 orang, TNI AL 13 orang dan TNI AU 11 orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com