Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Tak Cocok, Laporkan Lewat "E-mail"

Kompas.com - 10/08/2011, 21:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) menyediakan mekanisme pelaporan langsung bagi masyarakat yang ingin turut serta memperbaiki peta kehutanan Indonesia. Melalui pelaporan ini, peta indikatif penundaan izin baru kehutanan itu bisa semakin disempurnakan.

Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto di Jakarta, Rabu (10/8/2011),  mengakui, peta indikatif penundaaan izin baru (PIPIB) masih jauh dari sempurna. "Justru itulah titik poinnya. Kami mengundang masyarakat untuk sama-sama memperbaiki dan membuatnya akurat," katanya.

PIPIB yang telah sekali disempurnakan itu terintegrasi bersama Instruksi Presiden Nomor 10 yang dikeluarkan 20 Mei 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.

Peta dengan skala 1 : 250.000 yang ditetapkan Menteri Kehutanan masih terus direvisi setiap enam bulan melalui metode partisipatif. Tanggung jawab pembaruan peta tutupan lahan gambut dan hutan itu berada di Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal), dengan dibantu Kementerian Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional.

Partisipasi pengawasan dan koreksi masyarakat, ungkap Kuntoro, bisa dilakukan melalui pemanfaatan teknologi. Ini bisa terjadi karena hutan di suatu wilayah telah rusak, tetapi dalam peta masih tercantum sebagai hutan primer atau sebaliknya.

Cara pelaporannya, ambil gambar foto atau video lokasi dengan ponsel pintar (smartphone) atau kamera yang memiliki fitur global positioning system (GPS). Saat mengambil gambar/video, jangan lupa mengaktifkan layanan GPS. Kemudian, kirim ke alamat surat elektronik UKP4, yaitu serambi.inpres10@ukp.go.id.

Selain melalui surat elektronik juga bisa memakai surat konvensional, atau datang langsung ke kantor UKP4 di Bina Graha Jakarta.

Kuntoro merinci pelaporan harus berisi deskripsi koreksi, penambahan, atau perubahan informasi. Foto pun diminta jelas dan terintegrasi dengan data penanda posisi geografis. Peta itu akan menggunakan bantuan layanan Google Earth. Metode pelaporan ini diluncurkan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI Ke-66, 17 Agustus 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com