JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, ditangkap, tantangan berikutnya adalah membawanya kembali ke Indonesia keadaan sehat dan tegar. Bangsa Indonesia menunggu konsistensi ungkapannya yang sudah diutarakan sebelum-sebelumnya oleh Nazaruddin.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ahmad Fauzi Ray Rangkuti menyebutkan, hal itu menjadi tugas pokok pemerintah dan aparat penegak hukum. "Makin lama proses pemulangan Nazaruddin, akan menimbulkan suasana gaduh yang tak perlu," sebut Ray, Rabu (10/8/2011).
Jika memang Nazaruddin yang tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games itu konsisten dengan pernyataannya selama ini, tidak ada alasan bagi pihak manapun untuk tidak bergerak memeriksa nama-nama yang ia tuding terkait dengan sejumlah kasus.
Namun, bagi Ray, penangkapan Nazaruddin juga menegaskan keprihatinan atas langkah pemerintah menangani buron kasus korupsi lainnya. Terdapat kurang-lebih 45 nama buron koruptor yang berada di luar negeri, yang seolah tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
"Tak pernah disebut Presiden, diimbau untuk pulang. Terlihat tak ada upaya serius untuk mengejar mereka," sebut Ray. "Kita mengimbau agar Presiden juga melakukan hal yang sama, memerintahkan dan mengimbau agar para buronan koruptor ditangkap untuk diadili di Indonesia."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.