Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din: Presiden Harus Jamin Keamanan Nazar

Kompas.com - 10/08/2011, 14:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki tanggung jawab paling besar terhadap keamanan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin sejak tertangkap di Cartagena, Kolombia, Minggu malam lalu. Keamanan Nazaruddin harus dijamin dalam perjalanan pulang ke Tanah Air hingga tiba dan menjalani proses hukum.

Menurut dia, Presiden harus menginstruksikan kepada aparat penegak hukum yang melakukan pengawalan untuk memberikan pengamanan ekstra terhadap Nazaruddin.

"Pemerintah harus ikut tanggung jawab, Presiden ikut bertanggung jawab. Kalau sampai terjadi apa-apa, ini akan menimbulkan fitnah besar. Jadi harus ada pengamanan ekstra, karena dia sumber dari segala sumber untuk membongkar kasus ini," ungkapnya di Gedung DPR, Rabu (10/8/2011).

Din mengatakan, tak mustahil jika kemudian Nazaruddin bisa bernasib sama dengan Munir. Padahal, keterangannya sangat diperlukan dalam upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air. Oleh karena itu, penjagaan terhadap Nazaruddin tak boleh main-main.

"Kalau sampai terjadi, ini skandal nasional," tambahnya.

Setelah tiba di Indonesia, Din berharap Nazaruddin langsung berada di bawah penanganan KPK. Penahanannya juga diharapkan langsung berada di bawah KPK. Din mengaku masih menaruh kepercayaan yang tinggi kepada KPK, termasuk pada integritas Ketua KPK Busyro Muqoddas.

"Yang paling penting Nazarudin harus dilindungi dari intervensi. Kalau ada intervensi dan ada nama-nama yang tak jadi disebut. Saya kira nama-nama yang sudah telanjur disebut, termasuk Andi Malarangeng, Ibas, dan lain-lain yang sudah ada di media disebutkan, ini jangan sampai terhapus, terpupus. Justru kita akan curigai kalau nama-nama yang sudah disebutkan itu hilang begitu saja," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

    Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

    Nasional
    Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

    Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

    Nasional
    Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

    Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

    Nasional
    Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

    Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

    Nasional
    Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

    Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

    Nasional
    UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

    UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

    Nasional
    Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

    Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

    Nasional
    Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

    Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

    Nasional
    Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

    Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

    Nasional
    Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

    Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

    Nasional
    Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

    Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

    Nasional
    Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

    Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

    Nasional
    Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

    Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

    Nasional
    Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

    Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com