Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Keuangan Rekrut 15 Hakim

Kompas.com - 04/08/2011, 19:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan mempersiapkan proses perekrutan hakim pengadilan pajak baru. Saat ini, kebutuhan hakim baru mencapai 15 orang.

"Kebutuhan tambahan hakim baru memang mencapai 15 orang. Namun, jumlah yang diterima dalam proses seleksi nanti, sangat tergantung berapa calon yang memenuhi syarat dan lulus seleksi," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Mulia Panusunan Nasution di Jakarta, Kamis (4/8/2011).

Adapun persyaratan umum yang dikehendaki dari para calon hakim itu adalah warga negara Indonesia, bertaqwa kepada Tuhan YME, setia kepada Pancasila dan UUD 1945, tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mengkhianati Negara Kesatuan RI atau terlibat organisasi terlarang, dan memiliki sikap berwibawa, jujur, adil, dan tidak tercela.

Sementara persyaratan administrasi yang harus dipenuhi semua calon antara lain adalah berusia minimal 45 tahun dan maksimal 61 tahun per 1 Juli 2011. Memiliki keahlian dan pengalaman di bidang perpajakan atau kepabeanan sekurang-kurangnya 15 tahun. Berijazah sarjana, tidak pernah dipidana karena melakukan pidana kejahatan. Selain itu, harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Posisi hakim pajak sangat strategis, karena mereka harus menyelesaikan kasus-kasus pajak yang masuk ke Pengadilan Pajak akibat wajib pajak yang tidak puas dengan ketetapan pajak dari Ditjen Pajak. Kebijaksanaan hakim pajak ini sangat penting bagi kepuasan pihak-pihak yang bersengketa, yakni wajib pajak dan aparat Ditjen Pajak.

Ketidakpuasan di Pengadilan Pajak menyebabkan banyaknya kasus pajak yang diselesaikan ke Mahkamah Agung. Hingga November 2010 saja, Direktorat Jenderal Pajak masih mempermasalahkan 617 putusan Pengadilan Pajak melalui mekanisme peninjuan kembali kepada Mahkamah Agung. Itu terjadi, karena putusan Pengadilan Pajak dinilai tidak mempertimbangkan fakta hukum dan berpotensi merugikan negara.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

    Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

    Nasional
    Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

    Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

    Nasional
    Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

    Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

    Nasional
    Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

    Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

    Nasional
    Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

    Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

    Nasional
    Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

    Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

    Nasional
    Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

    Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

    Nasional
    Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

    Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

    Nasional
    Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

    Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

    Nasional
    Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

    Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

    Nasional
    Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

    Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

    Nasional
    Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

    Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

    Nasional
    UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

    UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

    Nasional
    Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

    Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

    Nasional
    Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

    Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com