Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Nazar Dapat Dilacak Melalui BBM

Kompas.com - 21/07/2011, 16:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat IT security Ruby Alamsyah menilai, lokasi keberadaan tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games, M Nazaruddin dapat dilacak melalui BlackBerry Messanger yang dikirimnya ke sejumlah media.

Dengan menggunakan perangkat teknologi tertentu, lokasi keberadaan mantan bendahara umum Partai Demokrat itu dapat diketahui.

Penegak hukum, katanya, juga dapat bekerjasama dengan Research In Motion (RIM) selaku penyedia layanan BlackBerry untuk mengetahui posisi Nazaruddin.

"Device (alat komunikasi) itu akan terasosiasi nomor simcard, dicari pin, nomornya berapa, dan dilihat posisinya (Nazaruddin) di mana," kata Ruby saat dihubungi, Kamis (21/7/2011).

Namun, permasalahannya kata Ruby, seseorang yang berniat menghilangkan jejak tidak akan semudah itu dicari. Nazaruddin, katanya, dapat menggunakan taktik tertentu untuk menyembunyikan lokasinya.

"Kan kalau dilihat karakter orang yang niat kabur, terus dia berani tampil (di media) seperti ini, logikanya dia mempersiapakan sesuatu agar tidak bisa dilacak," ungkap Ruby.

Dia lantas mencontohkan taktik yang mungkin digunakan Nazaruddin. Menurut Ruby, Nazaruddin bisa saja memerintahkan orang lain yang berada di lokasi berbeda dengannya untuk mengirimkan BBM dari BlackBerry milik Nazaruddin.

"BBM, apakah benar dikirim oleh dia langsung? kan bisa saja dipegang atau diakses oleh orang lain yang dia suruh, misalnya BB nya ditaruh di negara A tapi dia di negara B, sementara dia (Nazar) dilihat di media. Bisa saja Nazaruddin, bisa saja orang lain," paparnya.

Dia menambahkan soal kode telepon negara. Menurut Ruby, kode telepon +65 yang muncul dari nomer telepon Nazaruddin tidak serta merta menunjukkan lokasi keberadaannya. "Jadi kode telepon +65 tak serta merta di Singapura, bisa di negara manapun karena berlangsung roaming internasional," ujarnya.

Hingga kini, lokasi keberadaan M Nazaruddin masih misterius. Tersangka kasus dugaan suap terkait proyek senilai Rp 191 miliar itu belum menjalani pemeriksaan di KPK.

Namun, dari tempat dia berada M Nazaruddin melancarkan tudingan-tudingan terhadap sejumlah pihak. Semula, dia melakukannya melalui BBM. Terakhir, Nazaruddin melalukan telekonferensi atau percakapan jarak jauh dengan sejumlah media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com