BANDUNG, KOMPAS - Ketua Dewan Pakar Dewan Pengurus Wilayah Nasional Demokrat Jawa Barat, Tjetje Hidayat Padmadinata, mengaku awalnya ia tertarik dengan jargon restorasi Indonesia yang didengungkan ormas Nasional Demokrat. Itulah alasan ia bergabung dengan organisasi kemasyarakatan itu. Namun, manuver Nasdem dengan bermain mata sehingga menjadi partai politik membuatnya kecewa.
"Saya tidak mau disamakan dengan pembohong atau penipu. Untuk itu saya mengundurkan diri," kata Tjetje di Bandung, Minggu (17/7/2011). Bersama Tjeje, sejumla pengurus Nasdem DPW Jawa Barat mengundurkan diri dengan alasan yang sama.
Tjetje mengungkapkan, gagasan restorasi Indonesia membuatnya bersemangat untuk menganjurkan rekan di daerah untuk ikut bergabung ke Nasdem. Baginya, format organisasi kemasyarakatan sangat efektif untuk melebur masyarakat yang sudah terkotak-kotak dengan partai politik. Untuk itulah, dia mengaku kecewa dengan langkah diam-diam Nasdem yang mendirikan partai untuk ikut serta dalam Pemilu 2014.
"Pengunduran ini seperti layu sebelum berkembang. Ini bukan salah orang Jawa Barat, ini salah orang Jakarta," katanya. Ia berpendapat, menjadi partai bukanlah solusi perbaikan Indonesia. Perbaikan negeri bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan restorasi.
Koordinator wilayah Priangan Timur, Uum Kasum, menyesalkan pilihan yang diambil Nasdem untuk menjadi parpol. Baginya, langkah tersebut mengindikasikan ketiadaan kejujuran dan konsistensi terhadap langkah organisasi.
Dia mengungkapkan, sebelum pengurus mundur, para anggota sudah bubar dengan sendirinya. Disinggung soal nasib para anggotanya, Wakil Ketua DPW Nasdem, Ade Sudrajat, menjelaskan, pihaknya tidak menganjurkan maupun mendorong anggota untuk mengikuti langkah mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.