"Banyaknya karena boyfriend," ujar wanita asal Karawang Jawa Barat ini.
Menurut dia, pihak KBRI mengunjungi para tahanan setiap hari Rabu. "Datang, bertanya, bagaimana makanannya, sehat atau tidak. Tapi tanyanya ke semuanya, bukan ke saya khusus," ucap Rosita.
Rosita merupakan salah satu buruh migran yang dapat terbebas dari ancaman hukuman pancung. Ia mengaku tidak pernah membunuh ataupun berpacaran seperti yang dituduhkan. Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuh rekan Rosita yang sebenarnya adalah anak majikannya yang bernama Abdallah. Rosita nekat menjadi buruh migran dan berangkat ke Arab Saudi pada Mei 2009 melalui jasa penyaluran TKI PT Berkah Guna Selaras. Selama empat bulan bekerja pada majikan bernama Yaser Hasan Mohamed Saif Al Abd, gajinya hanya dibayarkan satu kali.
"Dapatnya (gaji) 800 dirham, 2 jutaan rupiah kurang lebih," tutur Rosita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.