JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora sekaligus Sekretaris Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng enggan menanggapi pernyataan terbaru Nazaruddin dari Singapura, terkait siapa saja politisi yang terlibat dalam kasus dugaan suap proyek wisma atlet SEA Games. Andi meminta hal itu ditanyakan langsung kepada Nazaruddin.
"Tanya ke dia (Nazaruddin)," ujarnya sambil berlalu meninggalkan wartawan di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (17/6/2011).
Dari Singapura, dalam pesan singkatnya kepada Koran Tempo, Kamis (16/6/2011) malam, Nazaruddin mengungkapkan hal baru. Mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu menuding anggota Badan Anggaran, Angelina Sondakh, I Wayan Koster, dan Mirwan Amir, yang bermain dalam penganggaran proyek wisma atlet SEA Games yang bernilai Rp 191 miliar.
Sementara itu, saat ditanya mengenai rekonstruksi yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Andi menyatakan, pihaknya akan mendukung upaya KPK menuntaskan kasus tersebut. "Saya dan seluruh jajaran Kemenpora siap bekerja sama penuh dengan KPK untuk menuntaskan kasus ini. Sehingga apa yang harus dilakukan KPK yang penting diusut tuntas. Yang salah ya bertanggung jawab secara hukum, yang tidak salah, ya tidak salah," paparnya.
Kasus dugaan suap ini terungkap pada akhir April lalu saat KPK menangkap tiga orang yang diduga tengah bertransaksi suap. Tiga orang yang akhirnya ditetapkan KPK sebagai tersangka adalah Sekretaris Menpora Wafid Muharram, Manager PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manullang, dan bos PT DGI, M El Idris. Nazaruddin sendiri dikaitkan setelah namanya disebut oleh pengacara Rosa, Kamaruddin Simanjuntak. Nazar disebut sebagai atasan Rosa yang memerintahkan untuk menemani El Idris menemui Wafid Muharram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.