Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Serahkan "Mr A" ke Ramadhan

Kompas.com - 06/06/2011, 14:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan, partai belum meminta klarifikasi kepada Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan yang melontarkan inisial Mr A sebagai pihak yang disebut ingin menghancurkan Partai Demokrat. Sampai saat ini, isu terus bergulir dan menimbulkan banyak spekulasi mengenai siapa sosok Mr A yang dituding Ramadhan. Ketegasan Partai Demokrat dipertanyakan. Menurut Sutan, dirinya pun berpikir tak perlu dilakukan klarifikasi terhadap yang bersangkutan.

"Enggak pernah tanya. Enggak suka juga saya yang gitu-gitu. Saya juga enggak pernah tanya ke Pak Anas," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/6/2011).

Klarifikasi mengenai identitas Mr A, menurut dia, merupakan wilayah yang harus dijelaskan Ramadhan, bukan Demokrat. Ia menilai, pernyataan tersebut merupakan pernyataan pribadi Ramadhan dan bukan pernyataan resmi Demokrat. "Jangan samakan individu dengan Demokrat. Selesaikan sama dia saja.Silakan. Seorang bisa berekspresi dengan dirinya sendiri, kita (partai) tak bisa membatasi," ujarnya.

Hal ini ditegaskan oleh anggota Dewan Pembina Demokrat, Syarief Hasan. Menurut dia, pernyataan Ramadhan tak boleh dianggap sama dengan pernyataan resmi partai. Bahkan, Syarief menilai, Ramadhan tak perlu mengklarifikasi siapa yang dimaksudkannya dengan Mr A. "Enggak perlu (klarifikasi). Meski dia Wasekjen, kan, yang keluarkan (pernyataan) bukan Demokrat. Tanya saja lah sama dia. Itu bukan suara Demokrat," katanya.

Pria yang menjabat  Menteri Koperasi dan UKM ini bahkan meminta agar persoalan Mr A ini ditutupbukukan saja. Lagipula, pangkal persoalannya, yaitu dugaan kasus suap Sesmenpora yang melibatkan mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin, tengah diproses secara hukum.

"Itu dinamika yang tak perlu dibesar-besarkan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Nasional
    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Nasional
    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    Nasional
    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Nasional
    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com