Dia mengingatkan, Pancasila merupakan dasar negara dengan nilai-nilai luhur. Dengan Pancasila, Indonesia memiliki nilai kemanusiaan secara universal.
Secara terpisah, Ketua Dewan Pemangku Kuliah Tjokroaminoto untuk Kebangsaan dan Demokrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya, Joko Susanto menilai, bertahun-tahun bangsa Indonesia memahami Pancasila sebatas indoktrinasi.
Sikap itu merupakan kesalahan. ”Sebab, yang kita butuhkan adalah Pancasila yang hidup bersama kita, mencernanya sebagai budaya,” tutur Joko.
Dia lalu mencontohkan, saat hidup ber-Pancasila, artinya masyarakat mampu hidup dalam keragaman. Dari sisi pemerintah, daripada hanya berbicara menggurui, lebih baik menunjukkan kemampuannya melindungi masyarakat dengan segala keragamannya.
Namun, yang berkembang kini malah reformasi pengabaian. Padahal anak muda adalah garda depan untuk mengembalikan Pancasila menjadi nilai bangsa.
”Salah satu solusi adalah menerapkan Pancasila sebagai strategi budaya dan mengajak generasi muda mereinterpretasi Pancasila dengan menggunakan cara mereka, misalnya lewat musik. Asalkan visinya sesuai (dengan Pancasila) tidak masalah,” ungkap Joko.
Mari mewujudkan Pancasila sebagai rumah kita semua.