Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pancasila dalam Bahasa Perilaku

Kompas.com - 31/05/2011, 05:17 WIB

Oleh karena itu, tambah Wiwit, Pancasila bukan hanya penting untuk dipelajari, tapi harus mengakar pada kehidupan masyarakat sehingga Pancasila sebagai nilai keindonesiaan bukan hanya ”pepesan kosong”. Pancasila bisa menjadi jalan tengah untuk mengatasi permasalahan di Tanah Air.

Tantangan tersendiri

Budiman Sudjatmiko, anggota Komisi II DPR, beranggapan, generasi urban dan masyarakat kampus bukan apatis dan apriori terhadap Pancasila. Namun di tengah era reformasi, kemasan yang tidak mengikuti zaman, kerap dianggap orang tak relevan.

Bagaimanapun, hal itu menjadi tantangan tersendiri. Terlebih anak muda tak lagi puas dengan teori semata. ”Mereka meminta bukti, bukan janji verbal saja,” kata Budiman.

Berbeda dengan era Orde Baru, indoktrinasi Pancasila diberikan sejak anak usia sekolah. Pada era kini, cara tersebut tak relevan lagi karena mayoritas generasi urban tidak memercayai otoritas.

”Anak muda mungkin enggan mengucap poin-poin dalam Pancasila karena ini seperti simbol inkonsistensi,” ujarnya.

Maksud dia, kebanyakan pejabat mampu mengucapkan sila-sila dalam Pancasila dengan benar, tetapi perilaku sehari-hari mereka menunjukkan kebalikannya. Contohnya, ketiadaan rasa kemanusiaan, korupsi di level birokrasi, sampai pengusaha yang eksploitatif.

”Kepedulian generasi sekarang bukan formalitas, itu lebih bagus. Tugas kita untuk menyimpulkan bahwa mereka mengamalkan Pancasila,” papar Budiman.

Dia menganggap ”Pancasila Rumah Kita” sebagai lagu yang memberi inspirasi. Bahasa yang digunakan sederhana dan dekat dengan keseharian.

”Lagu itu contoh pengungkapan Pancasila dengan bahasa yang tidak konvensional,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com