Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Bergabung karena Faktor Ekonomi

Kompas.com - 25/04/2011, 13:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, penyidik menduga faktor ekonomi menjadi salah satu pendorong bagi sejumlah tersangka terlibat dalam jaringan teroris. Sebanyak 20 orang yang telah diamankan pihak kepolisian diduga jaringan baru yang dipimpin Pepi Fernando dan J. Alasan faktor ekonomi karena beberapa di antaranya tidak memiliki pekerjaan sehingga untuk mendapatkan imbalan, diajak bergabung dalam rencana aksi teror bom tersebut. Namun, ada pula yang memilih bergabung karena memiliki kesamaan ideologi.

"Ada yang memang kebutuhan ekonomi. Tidak memiliki pekerjaan, kemudian ditawarkan untuk membantu aksi ini. Tetapi tidak semua, ada beberapa yang karena kesamaan ideologi," ujar Boy di Mabes Polri, Senin (25/4/2011).

Sementara itu, menurut Boy, penyidik belum mengetahui apakah juru kamera Global TV, IF, yang ditangkap pada Kamis (21/2/2011) lalu, juga mendapatkan imbalan terkait dugaan keterlibatannya dengan jaringan tersebut. Keterlibatan IF sendiri, sementara ini, karena yang bersangkutan menyatakan kesediaan untuk melakukan peliputan atas rencana peledakan bom di Serpong, Tangerang. Hingga saat ini, status IF masih akan didalami apakah ia sudah terlibat lebih jauh sebelumnya dengan jaringan ini. Sebelumnya, IF diketahui pernah melakukan dua kali pertemuan dengan Pepi sebelum teror bom buku pada 15 Maret 2011.

"Kalau IF belum diketahui memberi dana juga atau tidak. Sementara, pemeriksaan baru keterlibatan sebatas dimintai tolong. Dia tidak terkait dengan lain-lain. Belum terungkap ikut proses perakitan atau tidak," kata Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

    Nasional
    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Nasional
    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Nasional
    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Nasional
    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Nasional
    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Nasional
    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Nasional
    Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

    Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

    Nasional
    Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

    Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

    Nasional
    Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

    Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

    Nasional
    Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

    Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

    Nasional
    Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

    Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

    Nasional
    Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

    Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

    Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

    Nasional
    PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

    PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com