Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: "Kutu Loncat'" Justru Realistis

Kompas.com - 21/04/2011, 13:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan, fenomena "kutu loncat" antarpartai politik wajar saja terjadi dalam dunia perpolitikan. Ia menanggapi sebutan politisi "kutu loncat" pascahijrahnya politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Dede Yusuf, ke Demokrat. Menurut Ruhut, para politisi yang dinilai sebagai kutu loncat itu justru adalah orang-orang yang realistis terhadap kemajuan karier politiknya.

"Orang kan realistis, semua punya masa depan dan mereka melihat ya masa depan kita di Demokrat," katanya di Gedung DPR, Kamis (21/4/2011).

Anggota Komisi III DPR ini mencontohkan, Dede, yang juga menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat memutuskan pindah ke Demokrat tentu dengan pertimbangan-pertimbangan yang tak mudah. Apalagi, Dede termasuk "disayang" oleh para petinggi PAN. Lagi pula, di sejumlah partai lain terdapat pula faksi-faksi yang mendukung salah satu petinggi. Jika salah satu petinggi gagal memimpin di suatu partai, tentu pendukungnya juga mudah menjadi kutu loncat.

"Golkar misalnya, pendukung Surya Paloh kan wajar pindah," tambahnya.

Namun, mantan pesinetron dan aktor ini membantah bahwa para politisi yang pindah ke Demokrat demi untuk mencuci nama baik dan terlindungi dari kasus hukum. "Tak ada fakta yang mengarah ke sana," lanjutnya.

Menurut dia, pindah dari satu partai ke partai lain tentu dengan pertimbangan untuk mendapatkan yang lebih baik. Itu pula yang dirasakannya saat pindah dari Golkar ke Demokrat sebelum Pemilu 2009.

"Yang bergabung, janganlah bilang mereka kutu loncat. Jangan katakan mereka Malin Kundang seperti yang Sekjen PAN bilang. Saya 30 tahun di Golkar, pengen perubahan makanya pindah, realistis. Jadi, mereka realistis saja, ingin peningkatan. Itu saja. Kalau mereka terpilih di periode satu kan ingin juga terpilih lagi di periode kedua," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi 'Online'

Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi "Online"

Nasional
KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

Nasional
Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Nasional
Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com