Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Somalia: Silakan Gunakan Aksi Militer

Kompas.com - 12/04/2011, 20:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —  Duta Besar Somalia untuk Indonesia Mohamud Olow Barow memberi kesempatan bagi pemerintah untuk menggunakan kekuatan militer dalam membebaskan 20 anak buah kapal (ABK) MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia selama hampir sebulan. Pemerintah Somalia tidak merasa diintervensi jika Indonesia mengerahkan kekuatan militer dalam membebaskan warganya yang disandera di semenanjung Somalia itu.

Pernyataan Dubes Somalia tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen. Happy bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Bidang Kerja Sama Luar Negeri Partai Golkar Iris Indiramurti bertemu Barow, Selasa (12/4/2011).

"Duta Besar Somalia mengharapkan Pemerintah Indonesia bertindak tegas. Kalau perlu, melakukan aksi militer terhadap perompak. Pemerintah Somalia akan bahu-membahu. Mereka mempersilakan kalau kita mau aksi darat maupun laut," tutur Happy.

Iris menambahkan, Pemerintah Somalia berharap banyak dari Indonesia untuk dapat membantu Somalia menyelesaikan masalah terkait aksi perompak yang menguasai sejumlah wilayah perairan Somalia.

Menurut Iris, Duta Besar Somalia mengungkapkan bahwa angkatan lautnya saat ini sangat lemah karena perang suadara yang berlangsung di sana dalam jangka waktu cukup lama. Karena itu, mereka tidak mampu melindungi pantainya yang paling luas di wilayah Afrika.

Barow menyarankan Pemerintah Indonesia tidak bernegosiasi atau membayar uang tebusan seperti yang diminta para pembajak laut. "Aksi militer lebih tepat karena kalau bayar (tebusan), akan jadi preseden buruk yang membuat mereka akan mengulangi perbuatannya lagi," kata Happy.

Pihak Somalia, menurut Happy mencontohkan negara lain, seperti India, Malaysia, dan Korea Selatan yang berhasil membebaskan warganya dari sandera karena bertindak tegas. "Duta besar bilang, sebaiknya pemerintah jangan kompromi dengan perompak. Yang menyangkut uang dan sebagainya biarkan perusahaan (PT Samudera Indonesia) yang mengurus," tutur Happy.

Pertemuan Partai Golkar dengan Dubes Somalia Mohamud Olow Barow yang berlangsung tertutup selama satu setengah jam di Wisma Bakrie, Jakarta, membahas berbagai hal, khususnya terkait kasus penyanderaan 20 ABK MV Sinar Kudus.

Menurut Happy, pertemuan tersebut merupakan inisiatif Golkar dalam merespons permasalahan bangsa. Hasil pertemuan tersebut akan diteruskan wakil-wakil Partai Golkar di parlemen.

Ketika disinggung mengapa Dubes Somalia tidak berbicara langsung dengan pemerintah, Happy menjelaskan bahwa pihak Somalia ingin menjalin komunikasi dengan partai dan parlemen terlebih dahulu. "Bahwa beliau sudah melakukan audiensi dengan presiden, menteri luar negeri, itu di luar pengetahuan kami," kata Happy.

MV Sinar Kudur milik PT Samudera Indonesia Tbk dibajak di Semenanjung Somalia dalam perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda. Para perompak Somalia mengambil alih kapal yang membawa bijih nikel dengan 20 awaknya tersebut pada pertengahan 16 Maret 2011.

Kini, sebanyak 12 orang dari 20 awak dikabarkan sakit. Mereka kekurangan bahan makanan dan air bersih. Bajak laut Somalia meminta uang tebusan 3 juta dollar AS.

Baca juga: KPK: Belum Ada Bukti Miranda Pemberi Suap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Nasional
    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

    Nasional
    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    Nasional
    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Nasional
    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Nasional
    Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

    Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

    Nasional
    Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

    Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

    Nasional
    Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

    Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com