Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK:Belum Ada Bukti Miranda Pemberi Suap

Kompas.com - 12/04/2011, 19:44 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Koruspi hingga kini belum menetapkan satu orang pun sebagai tersangka pemberi suap dalam kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangkan Miranda Goeltom pada tahun 2004. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, pihaknya belum menemukan alat bukti untuk menjerat Miranda Goeltom sebagai si pemberi suap.

"Harus ada bukti pendukung yang menyimpulkan Miranda pemberi TC (traveller cheque atau cek perjalanan). Kesimpulan itu yang belum bisa kami dapatkan," katanya.

Nama Miranda disebut dalam dakwaan lima tersangka dugaan suap cek perjalanan yang juga anggota Komisi IX 1999-2004 asal fraksi PDI Perjuangan, yaitu Agus Condro Prayitno, Max Moein, Rusman Lumban Toruan, Poltak Sitorus, dan Willem Max Tutuarima, yang dibacakan jaksa dalam sidang perdana kemarin.

Miranda disebut bersedia memberi uang sebesar Rp 300 juta-Rp 500 juta terkait pemilihan DGS BI yang dilakukan dengan metode voting di Komisi IX DPR.

"Terdakwa mengikuti pertemuan yang dipimpin Emir Moes di ruang rapat Poksi IX Gedung DPR yang dihadiri Panda Nababan yang mana dalam pertemuan tersebut Tjahjo Kumolo kembali memberi arahan bahwa anggota Fraksi PDI-P di Komisi IX DPR harus sepakat memilih Miranda Goeltom. Selain itu, ada pembicaraan bahwa Miranda Goetom bersedia memberikan uang Rp 300 juta hingga Rp 500 juta," ujar jaksa Riyono.

Menurut Johan, informasi terkait keterlibatan Miranda tersebut bukan suatu hal yang baru. KPK memperoleh informasi tersebut dari pengakuan sejumlah saksi dalam proses penyelidikan.

"Baru sebatas pengakuan yang masih perlu kami dukung dengan bukti lain," ucapnya.

Meski demikian, Johan mengatakan, KPK akan menindaklanjuti setiap informasi baru yang muncul di persidangan. KPK juga terus berupaya menghadirkan Nunun Nurbaeti yang dinilai sebagai saksi kunci dalam mengungkap si pemberi suap.

"Sedang kami upayakan (pemanggilan Nunun). Mungkin tak lama lagi hasilnya akan terlihat," kata Johan.

Nunun, istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Darajatun, juga disebut dalam dakwaan lima politisi PDI-P tersebut. Menurut jaksa, cek perjalanan tersebut diberikan Nunun melalui Ahmad Hakim Safari MJ alias Arie Malangjudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com