Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Deli Berharap Kasus Anaknya Selesai

Kompas.com - 05/04/2011, 21:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan mengabulkan permohonan penangguhan penahanan Deli Suhandi, tersangka kasus pencurian voucher perdana telepon seluler senilai Rp 10.000. Sukini (40), ibu Deli Suhandi (14), kehabisan kata untuk mengungkapkan perasaan bahagianya tentang kepulangan putra kesayangannya di rumah.

"Seneng banget. Enggak ngerti lagi gimana rasanya. Kayak dapet rezeki yang banyak banget," ungkap Sukini kepada Kompas.com di rumahnya, Selasa (5/4/2011).

Ia mengharapkan Deli tetap bersamanya dan tidak perlu lagi kembali ke tahanan. Selain itu, ia juga menginginkan agar kasus yang melibatkan anaknya disudahi saja. Tentu saja sebagai seorang ibu, ia sulit untuk berpisah dengan anaknya. "Jangan sampe lah dia balik ke sana. Saya kepikiran terus. Takutnya dia sakit atau kenapa-kenapa. Sekarang saja badannya jadi kurus banget setelah di sana," ujar Sukini.

Menurutnya, anaknya kerap mengeluh tentang makanan di tahanan. Hal itu juga menyebabkan Deli sulit makan meski saat menjenguk keluarga juga membawakan makanan sesuai seleranya. "Saya takut dia kena tipes lagi. Kalau di sana kan enggak ada yang merawat. Mau sering jenguk, juga enggak ada biaya," tuturnya.

Sekali menjenguk Deli saja di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, ayah dan ibu Deli harus menyediakan uang sekitar Rp 200.000. Hal itu tentu menyulitkan keluarga yang hanya bergantung dari seorang kepala keluarga dengan profesi sebagai tukang ojek. "Itu ya untuk ongkos. Bawain makanan buat dia. Nitipin juga kan uang buat dia dan buka kunci ke petugas buat liat dia aja itu bayar terus," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Deli Suhandi dituduh mencuri voucher perdana telepon seluler senilai Rp 10.000 saat terjadi tawuran antar warga di Johar Baru, Kamis (10/3/2011). Keesokan harinya, Jumat (11/3/2011), Deli diambil dari rumahnya di Tanah Tinggi Barat I RT 002/RW 005, Kecamatan Johar Baru. Selanjutnya, ia ditahan di Polsektro Johar Baru selama empat hari dan kemudian dipindahkan ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, hingga akhirnya penahanannya ditangguhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

    Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

    Nasional
    Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

    Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

    Nasional
    Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

    Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

    Nasional
    Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

    Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

    Nasional
    Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

    Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

    Nasional
    Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

    Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

    Nasional
    Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

    Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

    Nasional
    Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

    Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

    Nasional
    Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

    Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

    Nasional
    Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

    Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

    Nasional
    Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

    Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

    Nasional
    Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

    Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

    Nasional
    Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

    Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

    Nasional
    Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

    Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

    Nasional
    SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

    SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com