Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Ikhlas Ceraikan Partai Koalisi

Kompas.com - 21/02/2011, 18:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat siap dan ikhlas melepaskan partai koalisi anggota Sekretariat Gabungan pasca-pembahasan usulan hak angket perpajakan dalam rapat paripurna besok. Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, jika sudah sering berbeda pendapat, tentu sulit untuk mempertahankan hubungan dalam koalisi.

Menurutnya, dalam berpolitik memang tidak boleh gampang kecewa. Setgab dibentuk dengan ikhtiar untuk membangun koalisi yang baik dan produktif, kompak dan berbasiskan komitmen untuk membangun stabilitas dan efektivitas pemerintahan.

"Jadi, kalau setgab anggotanya kadang-kadang berbeda pandangan, ya, itu hal yang biasa. Namun, kalau sering-sering berbeda, kan, tidak elok. Sering-sering berbeda; apa bedanya partai koalisi dengan partai nonkoalisi. Ya, mungkin saja ada bagian dari partai koalisi yang kami ikhlaskan," katanya di Gedung MPR/DPR/DPD, Senin (21/2/2011).

Tercatat Golkar dan PKS adalah anggota koalisi yang tetap kekeuh mendorong golnya hak angket pajak. Sementara itu, PAN dan PKB kekeuh menolak hak angket. PPP saja yang masih belum jelas sikapnya.

"Begini, kan masih besok kan, kalau PKS biasanya istikharah dulu nanti malam, kalau hasil istikharahnya tidak mendukung angket, kan, besok tidak mendukung," ungkapnya.

Selain melakukan konsolidasi internal, Anas menegaskan, pihaknya terus melakukan komunikasi politik dengan fraksi-fraksi lain. Hasilnya, Anas mengatakan tinggal tunggu besok.

Jika angket pajak terus melaju? "Ya, tidak apa-apa. Kalau terpaksa ada angket pajak, itu tidak membahayakan apa-apa, kami hanya mengatakan ingin menegaskan tidak ada urgensi untuk itu. Buat apa buang-buang energi untuk urusan yang urgensinya rendah dan berpotensi mengaburkan penegakan hukum, jadi dorong saja penegakan hukum untuk membongkar kasus mafia pajak ini dengan tuntas dan siapa terbukti bersalah adili dengan adil," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Nasional
    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Nasional
    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com