Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Anti-Ahmadiyah ke Komnas HAM

Kompas.com - 18/02/2011, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa anti-Ahmadiyah yang semula berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI) berencana bergerak ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Beberapa organisasi kemasyarakatan terlibat dalam aksi tersebut, yakni Forum Umat Islam (FUI), Laskar Hijau Muslim, Front Pembela Islam (FPI), Syariat Islam, dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sekitar 1.500 personel dari berbagai satuan polisi dikerahkan mengamankan aksi ini.

"Aksi kami hari ini akan berlanjut bukan ke istana, melainkan ke Komnas HAM," kata Ketua Pengaderan dan Pembinaan Umat FUI, yang juga bertindak sebagai koordinator aksi, Ustaz Bernard Abdul Jabar, Jumat (18/2/2011) di Bundaran HI, Jakarta.

Pemilihan lokasi Komnas HAM, menurut Bernard, lantaran Ahmadiyah sering kali berlindung di balik lembaga tersebut. "Kami ingin sampaikan kepada Komnas HAM bahwa lembaga itu bukan punya Ahmadiyah, melainkan punya seluruh umat," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Bernard, Komnas HAM harus bersikap adil dan bijak dengan juga melindungi kaum Muslim. "Tidak hanya Ahmadiyah yang mendapatkan tekanan, kami juga sering kali dilanggar hak-haknya. Komnas HAM harus adil jangan hanya lindungi Ahmadiyah," tutur Bernard.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan pembubaran secara hukum bagi ormas-ormas yang bertindak anarki. Menanggapi instruksi Presiden tersebut, FPI menyatakan akan menggulingkan pemerintah apabila ormas sampai dibubarkan. Pernyataan sikap FPI itu pun kemudian menjadi polemik karena dianggap sebagai tindakan makar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com