Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Agama Tak Serang Pribadi Presiden

Kompas.com - 15/01/2011, 10:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat psikologi politik Universitas Indonesia, Handy Muluk, berpendapat, pernyataan para tokoh agama mengenai 18 kebohongan pemerintah merupakan suatu hal yang tepat. Sebab, tokoh agama tersebut mewakili moral masyarakat.

"Pendekatan yang digunakan fenomenologis, penghayatan, dan memang pas apa yang disampaikan tokoh agama karena mereka mewakili moral," kata Handy dalam diskusi Polemik bertema "Musim Berbohong" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (15/1/2011).

Pernyataan tokoh agama tersebut, kata Handy, harus dilihat dari sisi yang berbeda. Bukan diartikan sebagai penyerangan terhadap karakter pribadi seseorang, dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Yang dimaksud tokoh lintas agama mungkin bukan karakter. Yang dituduh bukan orang, tapi sistem yang disebut pemerintahan," katanya.

Sebelumnya, sejumlah tokoh agama menyampaikan pernyataan terkait 18 kebohongan pemerintah. Rupanya kata "bohong" yang ditujukan kepada pemerintah itu menyinggung Presiden hingga Istana merasa perlu segera menanggapi pernyataan tersebut.

Staf Ahli Presiden Bidang Politik, Daniel Sparringa, dalam diskusi Polemik menyampaikan, tuduhan berbohong merupakan suatu hal yang serius untuk segera ditanggapi. "Apa yang disampaikan menyangkut kredibilitas Presiden karena namanya (Presiden SBY) disebut namanya jelas," katanya. Bahkan, Daniel mengatakan bahwa kata "gagal" lebih nyaman didengar daripada kata "bohong".

Terkait penggunaan kata "bohong", Handy menilai bahwa secara psikologis kata bohong dapat membuat seseorang tidak nyaman karena berkaitan dengan karakter pribadi seseorang. Sementara kata "gagal", dalam psikologi, tidak hanya menyangkut karakter seseorang, tetapi juga kondisi yang membuat seseorang gagal.

"Kalau gagal, orang bisa beralasan karena kondisilah yang membuat saya gagal," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com