Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Effendi: Bu Ani Cuma buat Pemanasan

Kompas.com - 10/01/2011, 17:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat komunikasi politik Effendi Ghazali berpendapat, nama Ani Yudhoyono sebagai calon presiden 2014 memang sengaja dimunculkan sebagai bentuk pemanasan menghadapi Pemilihan Presiden 2014.

"Katanya kan dulu Bu Ani enggak boleh, sekarang boleh naik dan diangkat-angkat, terus disusul dengan hasil survei. Memang masih rendah, tapi survei kan lama-lama bisa naik. Jadi artinya ada orang-orang tertentu yang menghendaki nama-nama itu disebut-sebut," kata Effendi saat ditemui di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (10/1/2011), seusai menghadiri pernyataan terbuka tokoh-tokoh lintas agama.

Nama Ibu Negara itu memang marak diperbincangkan karena diisukan akan menjadi bakal calon presiden. Selain Ani, muncul nama lainnya seperti Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu dan Hubungan Kelembagaan Puan Maharani, serta nama mantan presiden Megawati Soekarnoputri.

Menanggapi munculnya nama-nama capres 2014 tersebut, Effendi menilai,  wacana capres yang dimunculkan terlalu dini itu menandakan ketidakpuasan rakyat terhadap presiden yang menjabat sekarang.

"Jika awal tahun kok sudah mikirin yang baru, berarti memang presiden sekarang tidak dinikmati, karena dianggap tidak efektif dan tidak mengerjakan berbagai program untuk rakyat," paparnya.

Selain itu, kata Effendi, kemunculan nama capres terlalu dini juga mengindikasikan Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi yang dibentuk sudah tidak solid lagi. Jika Setgab solid, katanya, masing-masing partai akan sebisa mungkin menahan diri untuk tidak menimbulkan wacana capres.

"Bisa saja mereka bilang nanti lah. Karena enggak solid, ya sudah jadinya SDM, selamatkan diri masing-masing," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com