Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bahas Solusi Permanen Ahmadiyah

Kompas.com - 02/10/2010, 18:43 WIB

Bupati Bogor Rachmat Yasin mengatakan, Pemkab akan memberi bantuan untuk para korban yang rumahnya mengalami kerusakan. Bantuan diberikan sesuai kemampuan keuangan Pemkab, sebagaimana kepada korban bencana lainnya.

"Bantuan hanya untuk kerusakan rumah, itu pun sesuai kemampuan kami. Untuk bantuan perbaikan sarana ibadah mereka, tidak ada. Sebab, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara warga Ahmadiyah dan warga sekitarnya, bahwa tidak ada pembangunan pengembangan sarana ibadah Ahmadiyah lagi," tutur Rachmat Yasin.

Deden Sujana, Ketua Keamanan Nasional Pengurus Ahmadiyah, mendesak Kepala Polri mengusut tuntas kejahatan pembakaran dan perusakan masjid dan sarana ibadah Ahmadiyah. Dia juga meminta penanganan kasus penyerangan ke permukiman warga Ahmadiyah dilakukan dengan adil.

"Sudah banyak masjid kami dibakar atau dirusak, bukan yang di sini saja. Namun penangananya hingga kini tidak pernah tuntas. Kami berharap Kapolri menangkap oknum-oknum pelakunya," kata Deden, di rumah Edy Humaidi, Ketua RT 05 Kampung Cisalada.

Menurut Deden, empat orang yang diperiksa polisi saat ini semuanya adalah warga Ahmadiyah, yang menjadi korban penyerangan. Bahkan, Rian, salah seorangnya, hingga pukul 13.00 masih belum pulang ke rumah.

"Rian dibawa polisi pukul satu dini hari, dengan alasan warga kami itu diduga pelaku penusuk Randy, hanya karena pengakuan korban bahwa yang menusuknya berambut gondong dan berjenggot," katanya.

Randy (15), warga Pasar Salasa Ciampea, menderita luka tusukan di perut, saat terjadi keributan awal. Peristiwa itu memicu penyerangan terhadap perkampungan Ahmdiyah di Cisalada.

Deden dan Edy Humaidi berharap polisi juga memeriksa Rama, warga Pasar Salasa, yang diserahkan Edy kepada aparat Polres Bogor. Rama, oleh beberapa warga Ahmadiyah, ditangkap dan diamankan, begitu Rama keluar dari Masjid At Taufiq yang saat itu mulai terbakar. Sebelumnya, sekelompok remaja memecahkan kaca-kaca mesjid dengan kayu dan lemparan batu.

"Saat saya tanya, Rama mengaku ikut-ikut merusak masjid karena disuruh LKM alias KPR, mantan pegawai desa yang dulu bertugas membagi-bagi raskin. Kami berharap polisi dapat mengusut tuntas otak penyerangan atas warga kami ini," katanya.

Pada penyerangan Jumat petang lalu itu, massa membakar Masjid At Taufiq, Madrasah Al Huda, rumah dinas mubalik Ahmadiyah, dan tiga rumah warga milik Basir Neway alias Acil Pasa, Basurudin, dan Ny Herti. Dibakar pula tiga motor dan satu mobil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com