Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita mengenai Senjata Para Teroris

Kompas.com - 27/09/2010, 09:55 WIB

Penggunaan senjata oleh tersangka perampok memang mengkhawatirkan. Senjata-senjata itu dapat juga digunakan untuk menyerang target-target lain yang diinginkan, seperti polisi yang menjaga bank atau petugas satpam.

Peredaran senjata api

Penggunaan senjata dalam aksi perampokan itu menunjukkan peredaran senjata di dalam negeri semakin marak. Selama ini asal-usul senjata banyak disebut-sebut berasal dari daerah konflik. Selain itu, senjata-senjata itu juga bisa berasal dari negara lain, seperti Filipina selatan. Bahkan, dari informasi, kelompok teroris juga mulai membuka hubungan komunikasi dan jalur logistik senjata ke Thailand selatan.

Terkait dengan peredaran senjata itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai mengatakan, selain dari luar, senjata-senjata juga dapat berasal dari dalam negeri, seperti senjata TNI/Polri yang kebobolan.

Perampokan bersenjata yang diduga dilakukan jaringan kelompok teroris, seperti yang disampaikan Kapolri, memang dapat mengancam keamanan negara dan Negara Kesatuan RI. Apalagi, salah satu tersangka perampok adalah tokoh teroris, seperti Abu Tholut yang memiliki keahlian khusus.

Abu Tholut diketahui sebagai eks komandan Askari Jemaah Islamiyah, alumnus pelatihan di Afganistan, mendirikan kamp di Filipina selatan, dan melaksanakan latihan militer di Aceh.

Hasil perampokan yang diperoleh kelompok teroris digunakan untuk beberapa pergerakan atau logistik ”berperang”. Dengan modal itu, para teroris pun dapat membeli senjata dan bahan peledak.

Selain itu, dengan modal yang diperoleh, kelompok teroris juga mampu terus membangun jaringan di dalam negeri dan luar negeri untuk memperkuat pergerakan atau peperangan.

Dengan hasil rampasan yang diperoleh, tidak sulit bagi para tersangka kasus terorisme melakukan mobilitas yang tinggi, termasuk membeli atau menyewa kendaraan untuk beraksi. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan, para kelompok teroris mampu melakukan pergerakan ke luar negeri.

Kini, aparat kepolisian terus memburu para tersangka yang belum tertangkap dalam kasus perampokan Bank CIMB Medan, penembakan anggota polisi Polsek Hamparan Perak, dan perampokan tiga ATM di Padang.

Yang jelas, maraknya peredaran dan penjualan senjata api serta perampokan bersenjata akhirnya jelas membuat masyarakat takut dan cemas terhadap keamanan di negara ini. Maraknya peredaran senjata juga memperlihatkan pasar dan bisnis gelap senjata semakin subur. Pemerintah harus serius mencegah peredaran dan penjualan senjata dengan langkah-langkah yang strategis.

Tanpa upaya mencegah peredaran senjata dan pemasukan senjata, pemberantasan terorisme juga kurang membuahkan hasil. (Ferry Santoso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com