JAKARTA, KOMPAS.com — Proses seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasuki tahap dua, yaitu penjaringan masukan dari masyarakat terhadap 145 calon yang dinyatakan lolos seleksi administrasi.
Anggota Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK, Todung Mulya Lubis, mengaku menerima sejumlah pesan singkat (SMS) mengenai calon-calon tersebut. Salah satunya, SMS yang mengatakan bahwa ada calon-calon titipan yang ditujukan untuk melemahkan lembaga KPK.
"Saya menerima SMS dari banyak orang. Katanya, si ini calon titipan untuk melemahkan KPK. Tapi saya tidak mungkin menyebutkan nama," kata Todung dalam diskusi "Komitmen Calon Pimpinan KPK dalam Pemberantasan Korupsi", Rabu (30/6/2010) di Gedung DPR, Jakarta.
Terhadap masukan seperti itu, dia mengatakan, pihaknya akan menjadikan pertimbangan. Namun, Todung berharap, bagi siapa saja yang ingin memberikan masukan agar melengkapinya dengan bukti yang kuat.
"Bukan tidak mungkin memang ada orang yang diarahkan untuk melemahkan KPK. Kami harapkan surat yang masuk, kalau perlu ada bukti-bukti sehingga Pansel memiliki dasar untuk melakukan investigasi dan meminta penjelasan lebih jauh," katanya.
Pansel tidak gegabah dan cukup berhati-hati dalam merespons segala masukan. Dugaan bahwa ada calon yang terlibat kasus korupsi membutuhkan penelusuran lebih lanjut.
Sejauh ini, kata Todung, pihaknya meloloskan semata-mata karena memenuhi syarat administratif.
"Jadi, siapa saja silakan sampaikan masukan. Kalau ada bukti, kami akan follow up," ujar Todung.
Dia mengatakan, upaya penyelamatan KPK dari orang-orang yang ingin melumpuhkan lembaga ini harus dilakukan bersama.
"Kalau kami tidak selamatkan sekarang, KPK is finish. Kami harus bersama-sama mengembalikan marwah KPK," kata Todung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.