Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Hak Pilih TNI Membahayakan

Kompas.com - 23/06/2010, 16:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan pimpinan Komisi I DPR RI Arief Mudatsir Mandan menjadi salah satu tokoh yang menolak wacana diberikannya kembali hak pilih TNI dalam Pemilu 2014 nanti.

Menurutnya, wacana ini seperti menarik kembali jarum jam sejarah. Menurutnya, sejarah boleh tak berulang. Apalagi Indonesia memiliki pengalaman ketika TNI masuk ke dalam ranah politik dan mengacaukan sistem kenegaraan.

"Kenapa saya tidak setuju atau tidak sependapat tentara diberi hak pilih karena, menurut saya, tentara itu tidak punya hak memilih maupun dipilih. Tentara bukan political society. Tentara itu adalah combat society, masyarakat yang bersenjata," ungkapnya di Gedung DPD, Rabu (23/6/2010).

Arief mengatakan, UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara secara tegas memberikan amanat tugas utama TNI dalam perang dan selain perang. Menurutnya, TNI berperan sebagai combatan sehingga tak memiliki hak pilih. Arief juga mengatakan, UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI juga melarang TNI untuk berpolitik praktis.

"Kalau ada wacana untuk merevisi itu, saya kira revisi itu akan membahayakan sejarah. Yang berhak untuk berpolitik praktis itu adalah sipil. Ranah politik itu adalah ranah sipil," tambahnya.

Sejalan dengan pikiran pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bhakti sebelumnya, Arief juga melihat bahwa sistem komando yang menjadi budaya TNI selama ini sulit bersanding dengan demokrasi yang mengedepankan proses tawar-menawar.

Oleh karena itu, wacana hak pilih dinilainya tak perlu dilanjutkan melainkan dikembangkan menjadi pembahasan gaji dan kesejahteraan tentara.

"Di TNI itu sistemnya adalah sistem komando, bukan demokrasi. Dia diperintah untuk berperang, kalau dia tidak jalankan, dia disersi. Jadi tidak ada tawar-menawar. Wacana seperti itu adalah wacana yang salah kaprah dan tidak harus dilanjutkan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

    Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

    KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

    Nasional
    Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

    Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

    Nasional
    Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

    Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

    Nasional
    Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

    Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

    Nasional
    Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

    Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

    Nasional
    Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

    Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

    Nasional
    Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

    Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

    Nasional
    Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

    Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

    Nasional
    Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

    Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

    Nasional
    Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

    Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

    Nasional
    Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

    Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

    [POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

    Nasional
    Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

    Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

    Nasional
    Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com