Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Susno, Presiden Harus Turun Tangan

Kompas.com - 12/05/2010, 14:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, Presiden harus turun tangan dalam kasus mantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji. Menurutnya, Susno yang membuka kasus dugaan mafia kasus di tubuh institusi Polri seharusnya tidak ditahan dan dibiarkan membuka segala informasi yang dia miliki.

Susno dianggap sebagai whistle blower yang membuka praktik busuk yang selama ini tak pernah terbongkar. "Dengan Pak Susno ditahan, pasti ada penurunan tensi pengungkapan mafia kasus. Dalam persoalan ini, Presiden harus turun tangan. Jangan sampai Polri sebagai lembaga negara mengalami delegitimasi," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/5/2010).

Menurut mantan Sekjen PDI Perjuangan ini, penahanan Susno terlalu terburu-buru. Polisi seharusnya menindaklanjuti nama-nama yang disebut Susno. "Kita mendengar beberapa pelaku utama, kenapa tidak tersentuh? Sebaiknya Pak Susno tidak ditahan dulu, biarkan membuka kasus," mintanya.

Pramono berharap, panja penegakan hukum yang akan dibentuk DPR tidak hanya menangani soal penahanan Susno. Namun, persoalan mafia hukum juga harus menjadi perhatian.

Secara terpisah, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengatakan, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi dalam proses pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian. "Berkenaan proses pemeriksaan, ada di kepolisian. Pemerintah tidak bisa ikut campur. Kalau ditemukan ada yang menyimpang, silakan ditindaklanjuti. Saya yakin, Pak Susno berjiwa besar menghadapi semua ini. Biar berjalan tanpa terpengaruh siapapun juga," ujar Patrialis.

Dia menambahkan, jika merasa mendapat perlakuan tak semestinya, maka Susno memiliki hak untuk meminta perlindungan hukum kepada siapa saja. Hak tersebut dilindungi UU dan tidak ada yang boleh melarangnya. "Tidak ada pelarangan kepada siapa pun untuk minta perlindungan. Itu hak seseorang dan dijamin boleh meminta perlindungan hukum. Kita pelajari dulu permohonan perlindungannya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com