Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Profesional, Bukan Balas Dendam

Kompas.com - 10/05/2010, 19:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menegaskan, penyidik tim independen memiliki alat bukti yang cukup untuk menetapkan mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji sebagai tersangka. Status Susno dinaikkan sebagai tersangka setelah diperiksa terkait kasus penangkaran arwana.

"Telah terjadi tindak pidana dalam penanganan kasus arwana yang bisa diindikasikan penyuapan dan penerimaan suap. Ini bukan balas dendam, ini profesional," ucap Edward di Mabes Polri, Senin (10/5/2010).

Namun, Edward tidak bersedia menjelaskan ketika ditanya alat bukti apa saja yang dimiliki penyidik serta saksi siapa saja yang telah diperiksa penyidik. Menurut dia, pihaknya berhak tidak mengungkapkan dengan dasar UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

"Belum bisa dibuka untuk kepentingan penyidikan. Tolong dihormati privasi penyidik bukan untuk menutup-menutupi, tapi untuk kepentingan penyidikan," tegas dia.

Kuasa hukum Susno, Hendry Yosodiningrat, mengatakan, kliennya ditetapkan tersangka hanya berdasarkan kesaksian tiga orang yang memberi keterangan bahwa Susno menerima uang Rp 500 juta dari Sjahril Djohan di rumah Susno. Saksi itu adalah Sjahril, Haposan Hutagalung, dan anggota Polri, AKBP Syamsul Rizal.

Namun, kata Hendry, keterangan saksi itu berbeda dengan keterangan Susno saat diperiksa. Sebagai contoh, menurut Sjahril dan Syamsul, Susno menggunakan sarung serta menggendong cucu saat penyerahan uang. "Setahu Pak Susno pada saat itu, waktu ada Syamsul tidak ada Sjahril. Waktu ada Sjahril tidak ada Syamsul," katanya.

"Waktu itu Sjahril tidak mungkin bisa langsung masuk lihat Susno gendong cucu. Dia harus melalui ajudan dan tidak boleh bawa apa-apa. Mereka katakan pakai sarung, padahal ketika temui Sjahril tidak pakai sarung karena bersiap terima tamu," tambah Hendry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com