Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misbakhun Penuhi Panggilan Polri

Kompas.com - 21/04/2010, 10:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Muhammad Misbakhun memastikan bakal memenuhi panggilan Mabes Polri, Rabu (21/4/2010) ini. Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang juga inisiator Hak Angket Century ini akan diperiksa dalam perkara pengucuran letter of credit (L/C).

"Saya akan memenuhi panggilan, ini sedang siap-siap. Saya diperiksa sebagai saksi kejahatan perbankan atas Robert Tantular. Saya sendiri enggak tahu apa hubungannya dengan Robert Tantular," kata Misbakhun saat ditemui di kompleks Gedung MPR/DPR, Rabu.

Sebagai persiapan, Misbakhun mengakui bahwa dia telah mempelajari sejumlah dokumen terkait kasus tersebut.

Dengan mengenakan kemeja batik berwarna kuning, Misbakhun didampingi  dua kuasa hukumnya, Jefferson Dao dan Luhut Simanjutak. Misbakhun juga tampak didampingi anggota Tim 9 lainnya, yakni Akbar Faisal dan Lily Wahid.

Mereka akhirnya berangkat ke Mabes Polri bersama-sama dari Gedung MPR/DPR sekitar pukul 10.00. Nantinya, kata Misbakhun, dia juga akan didampingi oleh internal partai dan sejumlah anggota Komisi III DPR.

"Mungkin ini sebagai bentuk dukungan atau solidaritas mereka. Saya sangat menghargai ini sebagai suatu bentuk dukungan. Komisi III ikut juga, tapi belum tahu siapa saja," ujarnya.

Lily Wahid, anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, mengatakan, semua anggota Tim 9 bakal ikut mendampingi Misbakhun sepanjang pemeriksaan di Mabes nanti.

"Kami sebagai Tim 9 merasakan kalau salah satu anggota kami kena kasus, tim solidaritasnya terbangun," kata Lily di tempat yang sama.

Sebelumnya Misbakhun telah dipanggil Mabes Polri 16 April 2010, tetapi pihak Misbakhun melayangkan surat penundaan. Kuasa hukum Misbakhun beralasan bahwa jadwal kliennya padat.

Mabes Polri telah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan penerbitan L/C bodong PT Selalang Prima Internasional (SPI). Misbakhun sendiri sebagai Komisaris PT SPI juga dilaporkan dalam keterlibatannya menerbitkan L/C yang diduga bodong dari Bank Century.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com