Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Jenderal Nasution Wafat dalam Usia 87 Tahun

Kompas.com - 21/03/2010, 04:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Tuhan dan akan kembali kepadaNya. Obituari kali ini datang dari keluarga besar almarhum Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.

Istri tercintanya, Johana Sunarti Nasution-Gondokusumo (Bu Nas), wafat dalam usia 87 tahun pada Sabtu (20/3/2010) malam di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta. Beliau sebelumnya dirawat cukup lama di rumah sakit tersebut.

Menurut petugas jaga RSPAD, Tuti, yang dihubungi di Jakarta, Minggu (21/3/2010) dini hari, Johana Sunarti Nasution wafat sekitar pukul 00.00 WIB dan jenazahnya sempat dimandikan terlebih dahulu di RSPAD sebelum dibawa ke rumah duka. "Saat ini jenazahnya sudah dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarganya," ujar Tuti.

Putri Gondokusumo, pejuang angkatan dr Soetomo yang lahir di Surabaya, 1 November 1923, ini mempunyai dua orang putri, Hendriyanti Sahara dan Ade Irma Suryani yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Semasa hidupnya, Bu Nas dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial, di antaranya mendirikan berbagai yayasan, seperti Yayasan Bina Wicara "Vacana Mandira", Yayasan Jambangan Kasih, Yayasan "Pembinaan dan Asuhan Bunda", Yayasan "Panti Usada Mulia", dan Yayasan Santi Rama.

Atas berbagai jasa dan kegiatan sosialnya itu, Bu Nas pernah mendapatkan anugerah sejumlah tanda kehormatan dari pemerintah, di antaranya Satya Lantjana Kebaktian Sosial pada tahun 1971, Lencana Satya Bhakti Utama Persit Kartika Chandra Kirana, (20 Februari 1989), Bintang Perjuangan Angkatan 45 (17 Agustus 1995), dan Bintang Maha Putra Utama (15 Agustus 1995).

Adapun sejumlah penghargaan dari luar negeri yang pernah diterimanya adalah Centro Culturale Italiano Premio Adelaide Ristori Anno VIII pada tahun 1976, penghargaan Ramon Magsaysay Award for Public Service (31 Agustus 1981), dan penghargaan Paul Harris Fellow Award Rotary Foundation of Rotary International Amerika pada tahun 1982.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com