Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Mereka Berbahaya, Diduga Bawa AK-47

Kompas.com - 17/03/2010, 08:34 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mengungkapkan, 14 tersangka teroris yang masih dikejar kepolisian di wilayah Aceh saat ini tergolong teroris berbahaya.

Menurut Kapolri, komplotan tersebut merupakan komplotan yang terlibat pada sejumlah peristiwa pengeboman di Indonesia beberapa tahun silam, seperti Hotel JW Marriott, Kedutaan Besar Australia, dan Bali.

"Teroris yang masih tersisa ini termasuk dalam DPO (daftar pencarian orang) yang berbahaya. Mereka punya keahlian," kata Kapolri saat mengunjungi Kepolisian Sektor Leupung di Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, Selasa (16/3/2010).

Kelompok bersenjata yang diduga terkait dengan jaringan teroris di Aceh itu diduga merupakan simpul dari berbagai macam elemen dan latar belakang individu (dari luar Aceh) yang memang telah lama bermain dalam berbagai aksi kekerasan. Selain orang-orang lama, mereka juga berjejaring dalam sistem kekerabatan.

Salah seorang tokoh penting adalah Tono alias Rahmad alias Bayu Suseno, adik Pura Sudarma yang diduga membawa senjata AK-47. Tono adalah salah seorang dari tujuh nama DPO yang telah dikeluarkan Kepolisian Daerah Aceh. Nama lainnya adalah Abu Yusuf alias Mustaqim, Ubaid alias Jakfar, Ziad alias Deni Suramto, Pandu alias Abu Asma, Abu Rimba alias Munir, dan Usman alias Gito.

Ziad alias Deni Suramto alias Toriq berasal dari Solo. Ziad adalah adik ipar Rois, terpidana mati kasus peledakan bom Kedutaan Besar Australia pada 2004. Sementara itu, salah seorang tersangka teroris yang tewas dalam pengepungan di Leupung, Aceh Besar, Jumat lalu, adalah Pura Sudarma alias Jaja, paman Rois. Selain Jaja, yang tewas dalam pengepungan tersebut adalah Enceng Kurnia alias Arham yang merupakan bekas narapidana kasus bom Kedubes Australia yang telah bebas dari penjara.

Ziad adalah alumnus Ma’had Ali Solo yang sebelumnya adalah bekas narapidana terorisme karena berperan pernah menyembunyikan Azahari dan Noordin M Top. Selain Ziad, buronan pemain lama adalah Ubaid asal Magetan yang juga bekas narapidana terorisme yang pernah menyembunyikan Azahari dan Noordin M Top.

Sementara itu, berdasarkan dokumen video latihan mereka dan penelusuran di lokasi ditemukan sarana latihan berupa halang rintang, latihan untuk menembak, serta puluhan selongsong peluru. Lokasi tersebut berada di perbukitan, sekitar 70 kilometer dari Banda Aceh. Lokasi itu ditempuh sekitar tiga jam dengan berjalan kaki dari Desa Jalin.

Sejauh ini polisi telah menangkap 38 tersangka teroris sejak Februari lalu, termasuk yang di Pamulang. Tujuh di antaranya meninggal dan 31 orang ditangkap. (WIN/NTA/LAS/MHD/SF/AIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com