Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Tinggalkan SBY karena Pansus

Kompas.com - 14/01/2010, 11:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pusat Palang Merah Indonesia (PMI), yang pernah menjadi Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla, Kamis (14/1/2010) pukul 09.40, terpaksa meninggalkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum acara gelar dan apel kesiapan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) di Pangkalan Halim Perdana Kusuma, Jakarta. 

Pasalnya, Presiden Yudhoyono yang akan memimpin apel dan kesiapan gelar SRC-PB itu belum juga datang. Padahal, Kalla harus memenuhi undangan Panitia Khusus DPR tentang Kasus Bank Century pada pukul 10.00 untuk memberikan kesaksian.

"Jadi, bukan meninggalkan Presiden. Bukan, akan tetapi karena Pak Kalla harus memenuhi ketentuan undang-undang, yaitu jika dipanggil DPR harus datang memenuhinya," tandas staf pribadi Kalla, Husain Abdullah, yang menghubungi Kompas di Jakarta.

Dari informasi yang diterima Kompas, acara gelar kesiapan SRC-PB itu memang beberapa kali diundur. Semula direncanakan dimulai pukul 08.00, akan tetapi diundur lagi pukul 09.00. Namun, acara diundur lagi menjadi jam 10.00. Itulah sebabnya Kalla sebagai Ketua Umum Pusat PMI tidak bisa menghadiri gelar kesiapan SRC-PB dan mewakili kepada Wakil Ketua Umum PMI Bachtiar Chamsyah.

Kehadiran PMI dalam acara apel kesiagaan SRC PB dinilai penting karena ingin menunjukkan kesiapan para pemangku kepentingan terkait penanganan bencana yang meliputi juga unsur PMI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com