Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Salim Segaf Al Jufri Banyak Berurusan Masalah Sosial

Kompas.com - 21/10/2009, 23:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Salim Segaf Al Jufri (55) mengaku tidak kaget ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilihnya menjadi Menteri Sosial.   "Ini tidak asing bagi saya. Latar belakang saya banyak berurusan dengan lingkaran sosial. Sejak tahun 1980-an saya sudah aktif mengurus beberapa organisasi sosial," kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kesultanan Oman yang tugasnya berakhir tahun 2009 tersebut.

Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu merupakan Direktur Pusat Konsultasi Syariah Jakarta serta terlibat aktif dalam Badan Amil Zakat Nazional (Baznas), Yayasan Jamiaturrahmah, dan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU).

Sejak tahun 2002 hingga sekarang, cucu dari ulama besar Palu pendiri Yayasan Al-Khairaat Said Idrus Al-Jufri itu juga memimpin perwakilan World Assembly of Moslem Youth di Asia Timur dan Asia Tenggara. "International Islamic Relief Organization atau IIRO, selama hampir lima tahun ini saya tangani," katanya.

Meski demikian, dia tetap siap belajar banyak untuk memahami lebih dalam dunia yang akan dia geluti dalam lima tahun ke depan. "Apa pun tugas yang diberikan ke saya, saya akan belajar dan berusaha mencintainya supaya bisa melaksanakannya dengan baik," kata Salim.

Putra pasangan Segaf dan Lu’Lu’ itu mengatakan bahwa selama ini dia juga mengamati perkembangan masalah sosial dan penanganannya di tanah air termasuk di antaranya yang menyangkut anak jalanan, orang terlantar, korban bencana, dan penyandang cacat.

Departemen Sosial yang dalam delapan tahun terakhir dipimpin Bachtiar Chamsyah, menurut dia, sudah menghasilkan capaian-capaian dalam upaya pembangunan kesejahteraan sosial.    "Sebagai penggantinya, saya tentu akan melanjutkan apa-apa yang sudah dijalankan dan meningkatkan capaiannya," kata alumnus Madinah University, Arab Saudi, itu.

Jika diminta membuat program seratus hari pertama, suami Zaenab Alwi Basri itu mengatakan, "Akan saya lihat, dalam seratus hari itu apa anggaran yang masih tersisa. Umpamanya yang ada sekarang untuk anak telantar atau lansia telantar, ya kita akan fokus di situ dulu."  Namun, selanjutnya dia akan membuat program internal dan eksternal di lingkungan departemennya.

Program internal akan dijalankan untuk meningkatkan kualitas kerja di lingkungan departemennya. Menurut dia, situasi kerja yang kondusif akan menghasilkan keluaran yang baik. "Karenanya saya akan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan motivasi, semangat, komitmen individu untuk bekerja semaksimal mungkin dalam memberikan kesejahteraan sosial untuk bangsa kita karena itu disamping kewajiban, itu tugas mulia kan," katanya.

Dia juga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan departemennya dengan membuka peluang kepada pegawai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau mengikuti kursus pada bidang keahlian yang diperlukan.     

Pria yang lahir di Solo pada 17 Juli 1954 itu juga akan merangkul seluruh komponen bangsa, termasuk mereka yang berasal dari lembaga swadaya masyarakat dan dunia usaha, agar selanjutnya terlibat aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial.  Ia yakin, setiap individu pada dasarnya memiliki kepedulian sosial dan bersedia ikut andil bagian dalam setiap upaya penanganan masalah sosial.

"Saya yakin bangsa kita memiliki kepekaan sosial. Seluruh komponen bangsa bisa digerakkan untuk saling tolong menolong. Kalau itu bisa terwujud, Insya Allah banyak yang bisa tertangani," katanya.

Dia juga akan mencintai dan menikmati pekerjaan barunya. Dan menjadikan kerjanya sebagai bagian dari ibadahnya. "Persepsi ibadah itu bukan hanya di masjid saja. Tugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat juga ibadah," katanya.

Dengan niat baik dan kerja keras, Salim optimistis bisa meningkatkan capaian target Departemen Sosial dalam lima tahun mendatang.   "Kita harus optimistis.  Yang penting semua sudah disiapkan, jadi mudah-mudahan berhasil," demikian Salim Segaf Al Jufri.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com