Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Tunjuk 3 Orang Plt Sementara Pimpinan KPK

Kompas.com - 22/09/2009, 20:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa memastikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengisi seluruh posisi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kosong sebanyak tiga orang.
    
Usai rapat di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, dengan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Hatta tidak mau menyebutkan nama dan asal instansi tiga plt sementara pimpinan KPK yang ditunjuk langsung oleh Presiden tersebut.

"Ya, yang sisanya yang kosong," ujar Hatta ketika ditanya jumlah plt sementara pimpinan KPK yang akan ditunjuk Presiden.

Menurut dia, tiga orang tersebut bisa berasal dari berbagai institusi asalkan memenuhi syarat kredibel di bidangnya serta dapat diterima oleh publik.

"Pokoknya berbagai macam ’source’( asal mereka, red), yang penting kredibel di bidangnya dan akseptabel," jelasnya.    

Saat ini, lanjut dia, Presiden sedang mempertimbangkan berbagai masukan guna memilih tiga nama yang dapat diterima oleh publik secara luas. Ia mengaku tidak tahu apakah Presiden telah mengantungi tiga nama tersebut atau tidak ."Saya
tidak berani berspekulasi," ujarnya singkat.

Presiden telah menandatangani Perppu tentang perubahan atas UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK dan Keppres pemberhentian sementara dua pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto.

Menurut Hatta, Perppu itu hanya menambahkan dua pasal dalam UU KPK yaitu tentang kewenangan Presiden untuk menunjuk langsung plt sementara pimpinan KPK apabila terjadi kekosongan yang mengakibatkan pimpinan KPK berjumlah kurang dari tiga orang. "Oleh sebab itu Perppu itu nanti diikuti dengan keppres pengangkatan," ujarnya.
    
Namun, Hatta belum bersedia mengatakan kapan Presiden Yudhoyono akan menandatangani leppres pengangkatan tiga plt sementara pimpinan KPK yang ditunjuknya secara langsung.
    
Usai rapat, Hatta dan Sudi langsung meninggalkan Kantor Sekretariat Negara menuju kediaman Presiden Yudhoyono di Puri Cikeas Indah, Bogor.
    
Namun, Hatta juga tidak mau mengatakan apakah kedatangannya ke Cikeas untuk menyerahkan draft keppres pengangkatan tiga plt sementara pimpinan KPK guna ditandatangani oleh Presiden.
    
"Saya tidak ingin mendahului Presiden, nanti dulu. Tunggu saja, kalau ada lanjut pasti saya sampaikan," ujarnya.
    
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono besok dijadwalkan meninggalkan tanah air pada pukul 09.00 WIB dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma untuk memulai kunjungan kerja selama tujuh hari ke Amerika Serikat. Presiden Yudhoyono baru kembali ke tanah air pada 30 September 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com