Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Ucapkan Selamat kepada SBY-Boediono

Kompas.com - 18/08/2009, 17:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga calon wakil presiden dalam Pilpres 2009, Prabowo Subianto, mengucapkan selamat kepada pasangan terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, yang telah ditetapkan KPU hari ini, Selasa (18/8).

"Saya sebagai Ketua Dewan Pembina dan atas nama keluarga besar Gerindra dengan dukungan penuh semua pimpinan Partai Gerindra mengucapkan selamat kepada Jenderal TNI Purnawirawan Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof Dr Boediono," katanya saat jumpa pers di DPP Gerindra di Jakarta.

Hadir dalam jumpa pers tersebut, Ketua Umum Gerindra Suhardi, Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon, dan anggota tim advokasi pasangan Megawati-Prabowo, Mahendradata.

Keluarga besar Gerindra, kata Prabowo, juga berdoa agar pasangan terpilih itu diberi petunjuk, bimbingan, dan lindungan dari Yang Maha Kuasa untuk mengemban tugas lima tahun ke depan.

"Ucapan selamat dituangkan dalam surat yang akan disampaikan kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono sore ini," katanya.

Ketika ditanya, mengapa tidak ada satu orang pun anggota Partai Gerindra yang hadir dalam penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di KPU pagi tadi, Prabowo menyatakan tidak menerima undangan penetapan tersebut. "Hanya administrasi saja. Kami tidak terima undangan," katanya.

Mantan Danjen Kopassus itu membantah ketika ditanya, apakah ucapan selamat tersebut merupakan sinyal bahwa pihak Gerindra akan merapat ke pemerintah dalam pemerintahan mendatang. Menurutnya, partai berlambang burung Garuda tersebut hanya ingin membangun budaya politik yang santun.

Konsisten

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengatakan bahwa partainya tetap akan konsisten memperjuangkan nilai-nilai yang sudah diembuskan saat kampanye. Salah satunya adalah ekonomi kerakyatan, dan akan mendukung kebijakan pemerintah yang memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Kita akan dukung keputusan tersebut. Mana kala ada kebijakan yang menurut kami tidak mendukung kepentingan rakyat, akan kita kritisi. Check and balances kita jalankan," ungkapnya.

Ia menolak berkomentar ketika ditanya, apakah partainya akan menerima tawaran posisi menteri oleh Presiden pada pemerintahan mendatang yang menurutnya terlalu dini untuk dibicarakan. "Kita belum terima tawaran, masa harus dikomentar. Pada saatnya akan dibahas," katanya.

Gugatan pidana

Menanggapi pertanyaan, apakah pihaknya akan melayangkan gugatan pidana terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan KPU terhadap penyelenggaraan pilpres, Prabowo menjawab, tim hukum akan menindaklanjuti pelanggaran tersebut.

"Kalau ada hal-hal yang menurut kami sebagai pembelajaran kepada bangsa dan negara, bisa ditindaklanjuti perdata maupun pidana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com