JAKARTA, KOMPAS.com — Ditetapkannya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Antasari Azhar sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan pengusaha Nasrudin Zulkarnaen memang mengejutkan. Namun, bukan berarti aib Antasari ini dapat disebut pula sebagai aibnya KPK.
Oleh karena itu, pengamat politik Bachtiar Effendi tidak setuju dengan pernyataan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebutkan bahwa tuduhan yang diberikan kepada Antasari merusak citra kolektif KPK. Bukan itu saja, justru dapat memperlemah kinerja KPK. "Saya tidak setuju dengan pernyataan ICW itu," ujar Bachtiar seusai diskusi di Gedung DPD, Rabu (6/5).
Menurut Bachtiar, masyarakat harus menggarisbawahi bahwa dalam pemberantasan korupsi, KPK tidak bekerja sendiri. KPK didukung oleh koordinasi yang baik dengan sejumlah institusi lainnya. Selain itu, sistem kepemimpinan di tubuh KPK sendiri bersifat kolegial sehingga ketika salah satu pimpinan berhalangan, kinerja KPK tidak akan mandek mendadak. "Pimpinan bisa diganti oleh pimpinan lainnya," tandas Bachtiar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.