Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim 8 Dewan Integritas Bangsa Akan Turuti Keputusan Tim 45

Kompas.com - 07/03/2009, 22:50 WIB

JAKARTA, SABTU - Tim 8 Dewan Integritas Bangsa (DIB) akan menuruti semua hasil keputusan Tim 45. Bila ketua Tim 45 memutuskan untuk tetap mengajukan empat calon presiden, Tim 8 akan mendukung dan memfasilitasi keempat-empat calon tersebut di Pemilu 2009, yakni Rizal Ramli, Marwah Daud Ibrahim, Yuddy Chrisnandi dan Bambang Sulistomo.

Demikian dijelaskan Koordinator Tim 8 Lieus Sungkahari dalam acara Malam Keakraban Calon Presiden di Jakarta, Sabtu (7/3). "Intinya bila Tim 45 suruh kita diam sekalipun maka kita diam, sebaliknya bila maju kita akan maju. Karena pada hakikatnya tim 8 ini adalah pendiri dan juga pelaksana," katanya.

Menurut Lieus, dirinya optimis capres yang diajukan nantinya akan masuk tujuh besar capres unggulan. Ini berdasarkan hasil konvensi di delapan kota besar yakni Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan, Makasar, Pontianak, Bandung dan Jakarta. Konvensi dilakukan dari tanggal 10 Januari hingga 7 Maret 2009.

"Saya optimis calon-calon kita itu popularitasnya lebih dari capres lainnya. Ini kan dibuktikan dari konvensi di 8 kota, mereka sudah tahan banting, sudah teruji langsung kepada rakyat," ujar Lieus.

Saat ini, menurut Lieus, capres Yuddy dan Marwah telah dilirik Partai Golkar, meski belum memastikan dimasukkan dalam calon apa. "Jadi kita nggak usah jual-jual," terang Lieus.

Dalam kesempatan yang sama Salahuddin Wahid, ketua Tim 45 mengatakan bahwa Selasa (10/3) Tim 45 akan melakukan rapat untuk membicarakan siapa yang akan diputuskan sebagai capres 2009.

"Jadi kira-kira Rabu (11/3) nanti sudah bisa diketahui," terangnya. Dewan Integritas Bangsa didirikan oleh 8 organisasi masyarakat, diantaranya Himpunan Pemuda Nahdatul Ulama (PBHNU), Pemuda Muhammadiyah, Gabungan Masyarakat Kristen Katolik, Generasi Muda Budha Indonesia, Komunitas Tiong Hoa anti Korupsi.

Tim 8 sendiri adalah tim pendiri dan pelaksana dari DIB yang kemudian menunjuk Tim 45 sebagai konseptor atas langkah-langkah DIB dalam Pemilu 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com