Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Dingin, Pemondokan Jauh, dan Faktor Usia Jemaah

Kompas.com - 06/11/2008, 05:20 WIB

Perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci adalah ibadah, bukan perjalanan biasa. Untuk menjamin prosesi ibadahnya terlaksana sempurna, jemaah haji mesti ditunjang kondisi fisik dan mental prima. Cuaca dingin, pemondokan jauh, dan faktor usia jemaah menjadi tantangan berat pemerintah.

Itu sebabnya diperlukan pula strategi pengelolaan waktu dan kegiatan agar energi dan stamina jemaah tidak habis terkuras sebelum waktu puncak ibadah haji (wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah yang dilanjutkan dengan bermalam di Mina untuk melontar jumrah). ”Jika tenaga sudah dihabiskan sebelum waktunya, bisa mengakibatkan kondisi kesehatan dan mental menurun pada saat rangkaian kegiatan ibadah mencapai puncak,” pesan Menteri Agama Maftuh Basyuni, Rabu (5/11), ketika melepas rombongan kloter pertama di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Manajemen diri sendiri, menurut Maftuh, jadi sangat penting mengingat kondisi pemondokan haji Indonesia di Mekkah pada waktu ini relatif jauh jaraknya ke Masjidil Haram, dibandingkan tahun sebelumnya.

Jauhnya lokasi pemondokan jemaah haji—ada yang sampai 8 kilometer dan terdekat sekitar 2 kilometer—menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah dan pemerintah sebagai pengelola urusan haji. Pemerintah memang berjanji akan menyiapkan angkutan bus dari pemondokan ke Masjidil Haram pergi-pulang. Namun, padatnya arus manusia yang bergerak serentak pada saat bersamaan menuju Masjidil Haram pada waktu-waktu shalat tiba perlu pula dikalkulasi sejak awal.

Jemaah yang umumnya berusia lanjut, lamban bergerak, minim pengalaman bepergian, dan kendala bahasa juga merupakan faktor yang sering membuat mereka tidak mau terpisah dari rombongan sehingga bisa merepotkan petugas haji.

Tantangan lain bagi jemaah haji Indonesia adalah masalah cuaca. Di Jeddah, suhu udara pada malam hingga pagi hari 15-16 derajat celsius. Sementara pada siang hari antara 18 dan 23 derajat celsius. Bahkan, hujan lebat turun pada dua hari terakhir ini. Selain pakaian seragam yang diberikan, jemaah juga perlu menyiapkan pakaian hangat, seperti jaket tebal.

Begitu juga ketika jemaah berpindah ke Mekkah, mereka akan berhadapan dengan kondisi suhu udara yang berbeda. Saat ini di Mekkah jika malam hingga pagi hari berada di rentang suhu 25 hingga 27 derajat celsius, sementara pada siang hari 27 hingga 30 derajat celsius. Kondisi cuaca ini, baik di Mekkah, Madinah, maupun Jeddah, diprediksi akan semakin dingin saat memasuki Desember nanti.

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Rosehan Adini mengungkapkan, jemaah haji diminta mengantisipasi cuaca dingin terkait dengan berbagai penyakit, antara lain penyakit kulit atau gatal-gatal, batuk, dan pilek. Selain menyiapkan pakaian tebal, juga diperlukan istirahat dan makan yang cukup. ”Usahakan minum 5-6 liter per hari,” katanya.

Sebagai gambaran, data jemaah haji dari Kalsel yang diperiksa mencapai 3.472 orang, memiliki risiko tinggi ada 684 orang atau sekitar 19,70 persen. Risiko tinggi ini di antaranya terbanyak mengalami hipertensi 193 orang, diabetes melitus 49 orang, dan lanjut usia 104 orang.

Dari Embarkasi Haji Balikpapan dilaporkan, Asmah Dewi, jemaah haji dari Balikpapan yang tergabung dalam kloter 1 Kalimantan Timur, menunda keberangkatannya karena sakit. Kloter tersebut berangkat ke Arab Saudi dari Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu pagi. ”Ia akan berangkat bersama dengan kloter 18 jika sudah sehat,” kata Penjabat Sementara Kepala Kantor Departemen Agama Wilayah Kaltim Asrani di Sepinggan.

Berisiko tinggi

Kondisi kesehatan 118 orang dari 445 orang jemaah haji Medan kloter pertama terdeteksi berisiko tinggi. Mereka terdata berumur lebih dari 60 tahun yang rentan dengan serangan jantung dan infeksi saluran pernapasan atas. Padahal, mereka akan menjalani ibadah haji dengan kondisi berat di Mekkah, Arab Saudi.

”Panitia mengetahui risiko kesehatan jemaah haji setelah ada pemeriksan kesehatan. Sebagian pemerintah daerah mengirimkan catatan kesehatan jemaah. Di sini pemeriksaan terakhir sebelum berangkat,” kata Koordinator Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Solehudin Sagala.

Tim kesehatan memeriksa tekanan darah dan kondisi jantung. Jumlah mereka yang berisiko tinggi, katanya, bisa bertambah karena mungkin saja mereka yang berusia di bawah 60 tahun menderita sakit serius.

Sekretaris PPIH Embarkasi Medan Abdurrahman Harahap mengatakan, jemaah haji yang berisiko tinggi terekam dalam dokumen petugas. PPIH akan memberi tanda khusus bagi mereka yang kesehatannya terganggu. ”Kami masih mencari formula bentuk tanda ini,” katanya.

Abdurrahman meminta jemaah haji agar membawa obat- obatan yang diperlukan. Dia juga meminta agar jemaah haji menjaga kesehatan selama berada di Mekkah.

Ketua PPIH Jawa Tengah Masyhudi mengutarakan, jemaah haji yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Adisumarmo total berjumlah 33.099 orang, yang terbagi menjadi 82 kloter. Sebanyak 32.548 jemaah baru pertama kali melaksanakan ibadah haji. Jemaah haji yang berusia 51-60 tahun mendominasi dengan porsi 30 persen. Jemaah haji termuda berusia 17 tahun dan tertua 98 tahun.

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo berpesan agar pelayanan makanan jemaah haji, baik di atas pesawat maupun saat tiba di Tanah Suci, diperhatikan secara serius.

”Saya meminta makanan di pesawat benar-benar steril. Jemaah yang berangkat ada yang petani, pedagang. Ada yang sepuh, ada juga yang muda. Lama perjalanan juga harus mendapat perhatian karena waktu tempuh antara 9 jam dan 10 jam,” kata Bibit.

Bibit berharap pelayanan makanan tahun ini tak mengulang insiden yang terjadi beberapa tahun lalu sehingga menyebabkan jemaah haji terlambat mendapat makanan.

”Untuk naik haji, bayar berapa besarnya, jemaah sudah setuju. Sebagai kebalikannya, penyelenggara juga harus setuju untuk melayani dengan baik. Ngono loh,” kata Bibit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com