: kububingin
Malam adalah sebentuk sajak
untuk kumbang sendirian
Sedang malam dalam diriku
adalah sungai liar dalam dirimu
Hujan tak akan berhenti
di telapak tangan
sebab selengkung pelangi beranjak
di antara pagi
wajah dan payung-payung
untuk semua burung
yang kedinginan
Hari yang selesai
adalah gaun biru di remang pagi,
perahu mungil Sungai Seine,
atau dengkuran lelaki
di gerbong terakhir
Seperti bulan di musim hujan
Aku selalu datang
Meski bimbang dalam kecupan
dalam malam yang mendekap
Kau melambai pada basah tanganku
Aku mencoba mengingat doa di antara sisa hari
13 Februari
Gerimis dalam dirimu lebih dingin
Dari hujan yang sempat jatuh di jalanan
Siapa yang paham isyarat langit mendung
Atau pohon-pohon tak mau hujan
Selain ciuman lekas
yang membekas
Sedang gerimis dalam dirimu
Kembali menderas di tanganku
Kau datang tanpa mengucap salam
Bisik burung-burung
setengah ragu
Kepak sayap yang mungkin berakhir
di puisiku
Lalu apa yang mesti kita rayakan setelah hujan?