Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi-puisi Ni Putu Rastiti

Kompas.com - 17/09/2008, 02:55 WIB

: kububingin
Malam adalah sebentuk sajak
untuk kumbang sendirian
Sedang malam dalam diriku
adalah sungai liar dalam dirimu

Hujan tak akan berhenti
di telapak tangan
sebab selengkung pelangi beranjak
di antara pagi
wajah dan payung-payung
untuk semua burung
yang kedinginan 

Hari yang selesai
adalah gaun biru di remang pagi,
perahu mungil Sungai Seine,
atau dengkuran lelaki
di gerbong terakhir
 
Seperti bulan di musim hujan
Aku selalu datang
Meski bimbang dalam kecupan
dalam malam yang mendekap

Kau melambai pada basah tanganku
Aku mencoba mengingat doa di antara sisa hari

13 Februari

Gerimis dalam dirimu lebih dingin
Dari hujan yang sempat jatuh di jalanan

Siapa yang paham isyarat langit mendung
Atau pohon-pohon tak mau hujan
Selain ciuman lekas
yang membekas

Sedang gerimis dalam dirimu
Kembali menderas di tanganku

Kau datang tanpa mengucap salam
Bisik burung-burung
 setengah ragu
Kepak sayap yang mungkin berakhir
di puisiku

Lalu apa yang mesti kita rayakan setelah hujan?

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com